Link, Martapura – Entah alasan apa, pastinya 6 dari 40 Base Transiever Station (BTS) yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI melalui program tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), tidak berfungsi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar, HM Aidil Basith melalui Cornelis Kristianto selaku Kepala Bidang (Kabid) E-Government mengatakan, terkait 6 BTS milik provider indosat yang tidak dapat difungsikan tersebut sudah dilaporkan DKISP Kabupaten Banjar ke pihak operator. Namun masih belum ditindaklanjuti hingga sekarang.
“Bahkan, kami bersama pihak Kementerian sudah melakukan survei langsung ke lokasi. Jadi, BTS ini ada yang sejak berdiri tak dapat fungsikan, dan ada yang sempat beroperasi, namun setelah tidak dapat lagi difungsikan,” ujarnya.
Cornelis Kristianto menyebutkan 6 BTS yang dapat difungsikan tersebut, yakni berada di Desa Hakim Makmur, Belimbing Baru yang meng-covers Desa Belimbing Lama, Desa Sumber Harapan Kecamatan Sungai Pinang, Desa Benua Riam Kecamatan Aranio, Desa Angkipih Kecamatan Paramasan, dan Desa Rampah Kecamatan Telaga Bauntung.
“Karena itu, pada usulan 2023 ini kami meminta agar selain dari Indosat. Sebab hasilnya sangat mengecewakan, dan tidak dapat dipakai,” ucapnya.
Turut serta menambahkan, Rifki Alamsyah selaku Kepala Seksi (Kasi) Infrastruktur dan Teknologi Informasi pada DKISP Kabupaten Banjar menjelaskan, sedangkan terkait BTS yang tersambar di Desa Kahelaan Kecamatan Sungai Pinang yang rusak akibat tersambar petir sudah dilakukan perbaikan.
“BTS XL di Desa Kahelaan sudah di perbaiki, dan memang untuk jangkauan sinyal pendek. Karena itu pihak desa kemarin ada mengajukan lagi pembangunan BTS baru. Tapi untuk desa yang sudah mendapatkan program pemerataan jaringan 3435 Non 3T masih belum bisa diakomodir. Karena saat ini masih proses audit, sehingga BTS yang ada hanya dimaksimalkan saja,” jelasnya.(zainuddin/BBAM)