Link, Martapura – Tingginya intensitas hujan beberapa hari ini memicu terjadinya kembali banjir untuk kedua kalinya di awal tahun ini. Masyarakat yang berhuni di sebagian wilayah Kecamatan Martapura Kota, Timur, Barat kembali harus kerja ekstra mengamankan barang-barangnya agar tidak terendam banjir.
Selain di tiga wilayah Martapura tersebut, banjir datang terlebih dahulu dirasakan masyarakat yang berhuni di bantaran Sungai Riam Kiwa Pengaron, Simpang Empat, Mataraman dan Astambul.
“Kemarin banjir sudah surut. Warga pun sudah membersihkan lantai dari endapan bawaan banjir. Tetapi hari ini banjir kembali datang dan mulai merendam lantai rumah,” ungkap Zainal, warga Astambul yang berhuni tak jauh dari bantaran sungai.
Senada dengan itu, Isah, warga Astambul lainnya, menyebutkan jika banjir juga sudah menenggelamkan bibit padi yang sudah disemai sebagian petani.
Sementara itu dikutip dari Wartawabanjar.com, Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan monitoring (pemantauan) kejadian banjir di sejumlah daerah terkait curah hujan yang tinggi pada awal Februari 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Prov Kalsel, Raden Suria Fadliansyah, menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera memantau kenaikan tinggi muka air sungai, dampak hujan di wilayah Kalsel.
“Kita melakukan monitoring permukaan air di lima daerah yakni di Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin dan Hulu Sungai Selatan serta Kota Banjarbaru,” kata R Suria Fadliansyah, Jumat (3/2/2023).
Ini sejalan dengan arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor sehingga dilakukan sebagai langkah mitigasi, untuk mengurangi dampak bencana.
Tim monitoring tidak hanya melakukan koordinasi ke daerah-daerah, namun dilakukan pula pengecekan persiapan personil dari Tim Reaksi Cepat (TRC) serta peralatan yang diperlukan dalam bantuan penanganan bencana.
“Pantauan BPBD Kalsel, terjadi banjir di beberapa titik di lima daerah tersebut dengan ketinggian permukaan air yang bervariasi dari masing-masing wilayah,” lanjutnya.(spy)