Link, Banjarbaru – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan masih terus terjadi khusus di Kota Banjarbaru, menyebabkan kabut asap kian lama kian menebal. Kabut asap yang semakin menebal membuat, aktivitas masyarakat terkendala.
Tak hanya aktivitas masyarakat yang terkendala, tetapi juga aktivitas penerbangan yang berada di Kota Banjarbaru pun ikut terdampak kabut asap.
Iwan Risdianto, Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor mengatakan bahwa dampak kabut asap ini. Menyebabkan 6 pesawat mengalami delay, atau keterlambatan terbang.
“Terhitung sejak 06.00 sampai dengan 08.20 wita ada 6 pesawat yang delay, Citilink tujuan Jakarta, Super Air Jet – Jakarta, Lion Air – Surabaya, Wings Air – Balikpapan, Lion Air – Jakarta, dan Garuda – Jakarta,” ungkapnya.
Diketahui jarak pandang penerbangan, pada waktu tersebut hanya 100 meter. Sedangkan, jarak pandang aman penerbangan 500 hingga 1.600 meter.
“Tadi pagi jarak pandangnya hanya sampai 100 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penerbangan,” tambahnya.
Beruntung, kabut asap berkurang pada pukul 08.30 wita sehingga penerbangan bisa dilakukan. Jarak pandang pun, sudah mulai kembali normal dan aman dilakukan penerbangan.
“Pada pukul 08.30 jarak pandang kembali normal dengan visibility 1.500 meter,” pungkasnya.
Ia menambahkan, bahwa kejadian delay pesawat di Bandara Internasional Syamsudin Noor sudah dua kali. Dan yang kedua inilah, yang paling parah mereka rasakan. (wahyu/BBAM)