Link, Martapura – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disertai krisis air bersih sangat dirasakan masyarakat di sejumlah desa. Seperti yang terjadi di Desa Lok Gabang Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar,
Fenomena alam berupa kekeringan yang berakibat terjadinya krisis air bersih masih terjadi dan dirasakan oleh sebagian masyarakat yang berada di beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar. Pendistribusian air bersih juga masih dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Tim BPBD terus melakukan suplai air bersih ke Desa Lok Gabang Kecamatan Astambul. Menggunkan truk tangki berkapasitas 4.000 liter air, petugas yang dikawal aparat kepolisian langsung mengisi tandon-tandon kosong yang berada ditepi jalan desa.
Di desa ini petugas melakukan pengisian pada 3 tandon, tidak sedikit dari warga membawa tempat penampung air dari rumah seperti jirigen dan ember untuk diisi petugas, seperti ibu Hadiyati di RT 02.
Menurutnya, air yang disuplai oleh BPBD tersebut dimanfaatkan warga cukup untuk dua hari. Sementara untuk menunggu kiriman lagi warga menunggu sekitar seminggu kemudian.
” Sumur ada, tapi airnya kuning, jadi cuma bisa untuk cuci piring. Ada juga air bersih tapi keluarnya sedikit,” ucapnya.
Ia berharap suplai air bersih terus dilakukan oleh BPBD Banjar guna memenuhi keperluan warga. Di Kecamatan Astambul sejumlah desa terdampak kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih. Desa yang mendapatkan suplai air bersih diantaranya Desa Kelampayan Tengah, Lok Gabang, Limamar, Tambangan, Pasar Jati dan Kaliukan. (zainuddin/BBAM)