Link, Martapura – Setelah warga yang menanyakan nasib pembangunan Jembatan Desa Handil Baru, Kecamatan Aluh Aluh dan Jembatan Desa Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, kini giliran anggota DPRD Banjar yang “terkesima” dengan kondisi dua proyek tersebut.
Adalah Irwan Bora, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang mengaku sangat prihatin dengan keluhan warga di dua tempat tersebut.
“Saya kemarin membaca berita yang isinya soal keluhan warga terkait kondisi proyek jembatan di dua desa tersebut. Utamanya proyek jembatan di Desa Mekar Sari. Terus terang saya sebagai wakil rakyat prihatin melihat hasil pekerjaan tersebut,” ujarnya, kepada Linkalimantan.com melalui aplikasi WhatsApp, Jumat 27 Mei 2022.
Menurut politisi Partai Gerindra yang sempat membuat heboh dengan suara lantangnya terkait perjalanan dinas DPRD Kabupaten Banjar baru-baru tadi ini, prihatin mengingat pekerjaan tersebut meninggalkan kesan kurang nyaman.
“Proyek itukan dibiayai melalui APBD Kabupaten Banjar yang notabene menggunakan uang rakyat. Jadi menurut saya, sebuah kewajaran jika warga setempat mengungkapkan ketidakpuasan melihat pekerjaan itu,” ujarnya melalui pesan voice record.
Sebagai wakil rakyat tegasnya, dia pun prihatin melihat pondasi hasil perkerjaan tersebut sudah mengalami retak-retak. Untuk itu dirinya akan membawa permasalahan tersebut ke Komisi III untuk ditindaklanjuti.
“Saya akan sampaikan kepada Ketua Komisi III agar menindaklanjuti keluhan warga. Semoga saja nantinya ada agenda melakukan investagi ke lapangan untuk melihat secara langsung fakta-fakta yang ada di lapangan,” ujarnya.
Dibagian lain, politisi yang mantan prajurit TNI ini mengingatkan betapa pentingnya keberadaan kedua jembatan tersebut bagi masayarakat di sana.
“Jembatan itukan posisinya sangat vital. Bukan hanya sekadar sebaga fasilitas transportasi saja lebih dari itu, keberadaanya merupakan jalur strategis untuk menunjang kemajuan pembangunan di banyak sektor. Utamanya sektor perkenomian, pendidikan hingga sektor kesehatan,” ujarnya.
Seperti diberitakan, selain pembangunan Jembatan Desa Handil Baru Kecamatan Aluh Aluh yang pekerjaannya dipertanyakan warga, ada lagi proyek pembangunan jembatan yang kondisinya lebih parah. Proyek tersebut adalah proyek rekonstruksi Jembatan Mekar Sari di Desa Mekarsari.
Uji (55) warga setempat yang mengaku selalu melewati Jembatan Mekarsari, mengungkapkan pengerjaan jembatan tersebut sudah lama terhenti, sekitar akhir tahun 2021 lalu.
”Sesuai jadwal kalender, harusnya pengerjaan jembatan sudah rampung sekitar awal tahun 2022 tadi,” kata Uji, kepada awak media saat berkunjung ke Jembatan Mekarsari, Kamis (26/5/2022).
Untuk diketahui, pembangunan jembatan tersebut dari papan proyek diketahui dibiayai melalui APBD Kabupaten Banjar tahun 2021 dengan nilai Rp 1,8 miliar lebih. Tertulis juga CV Risna sebagai kontraktor pelaksananya.(spy)