Link, Banjarbaru – Ketahanan pangan kini menjadi salah satu program strategis pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subiyanto. Selaras itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, menggelar pertemuan koordinasi, sinkronisasi, dan pelaksanaan distribusi pangan pokok dan pangan lainnya, di Banjarbaru.
Plh Kepala Dinas PKP Provinsi Kalsel Imam Subarkah, melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Saptono, menyampaikan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan baik secara fisik maupun ekonomi, dan pemanfaatan pangan.
“Salah satu komoditas pangan yang memiliki peranan penting pada ketahanan pangan di Kalimantan Selatan adalah beras. Karena bagi sebagian masyarakat, beras masih menjadi makanan pokok,” kata Saptono, Kamis 7 November 2024.
Pentingnya beras ini ungkap Saptono, sehingga berdampak pada pengendalian angka inflasi, yang sering kali beras menjadi pendorong atau penahan inflasi. keunikan konsumsi beras ini juga ada di kalimantan selatan. Meski harga beras lokal bertahan mahal namun tetap dicari masyarakat. Masyarakat terbiasa dengan beras lokal dibandingkan beras lain.
“Kondisi faktual belakangan ini memperlihatkan bahwa hambatan-hambatan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan masih menjadi kendala pemerintah. hambatan tersebut disebabkan beberapa faktor seperti, ketersediaan produksi bahan pangan pokok belum merata sepanjang waktu dan antar wilayah,” ucapnya
Salah satu program Presiden Prabowo Subianto adalah menjadikan indonesia sebagai swasembada pangan, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanian menargetkan kalsel melakukan cetak sawah rakyat (csr) sebanyak 500 ribu hektare.
“Oleh karena itu, dengan kerja sama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka kita dapat menyukseskan program tersebut secara maksimal,” tutup Saptono.
Untuk diketahui, pada pertemuan koordinasi, sinkronisasi, dan pelaksanaan distribusi pangan pokok dan pangan lainnya, Dinas PKP Kalsel menghadirkan 2 narasumber, yakni Ketua Tim Kajian Distribusi Beras Dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Lutfi Fatah, dan Ketua Tim Statistik Harga Dan Ktip Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan Fachri Ubadiyah. (tri/BBAM)