Minggu, Juli 20, 2025
BerandaLink3FAwal Tahun, Angka Inflasi Nasional Naik

Awal Tahun, Angka Inflasi Nasional Naik

​Link, Jakarta – Ditutup 1,55 persen di tahun 2024, di awal tahun 2025 ini angka inflasi nasional mengalami kenaikan menjadi 1,57 persen.

“Secara nasional terjadi kenaikan sedikit saja ‘year on year’ dari 1,55 persen di tahun lalu, tahun ini 1,57 persen. Target kita secara nasional itu range-nya inflasi itu (kenaikan harga barang dan jasa, Red) 1,5 hingga 3,5 persen,” ujar Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian usai inspeksi mendadak ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota TangerangJumat (3/1/2025).

Menurut Mendagri, angka inflasi nasional yang paling ideal 1,5 persen. Artinya menyenangkan konsumen, harganya murah, terjangkau dan barangnya ada. Selain itu juga menyenangkan produsen karena harganya bisa menutupi biaya operasional dan masih ada untung.

“Tapi kalau dibawah 1,5 persen, masyarakat, konsumen senang, harga murah, barang ada. Namun, petani, nelayan, pabrik akan sulit, karena harganya terlalu murah tidak bisa menutup cost operasional,” ucapnya.

Kemudian demikian tambahnya, bila diatas angka inflasi nasional 3,5 persen, petani, nelayan, pabrik senang, tapi masyarakat sulit. “Nah, kita diangka 1,57 persen itu adalah salah satu angka yang terbaik,” katanya.

BACA JUGA :  Mendagri Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi

Mantan Kapolri ini pun menjabarkan inflasi ada tiga macam, pertama inflasi KUR inti (selain makanan dan minuman). Kemudian inflasi voletail (bergejolak) atau naik turun dan itu makanan/minuman serta tembakau.

“Yang ketiga, harga yang diatur (administered prices, Red) seperti biaya transportasi, pesawat, harga minyak, listrik, air minum dan angkutan kota. Itu semua diatur oleh pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya bila ingin melihat daya beli, harus melihat inflasi KUR (inflasi inti) diluar makan/minum. Karena makanan/minuman, baik orang mampu maupun tidak harus beli, kalau tidak mereka lapar

“Tapi kalau yang bukan makanan dan minuman seperti perawatan pribadi ke salon, beli emas kemudian pakaian, alas kaki makan/minum restoran. Itu bisa menggambarkan daya beli,” katanya.

Masih menurut Tito,  faktanya terjadi kenaikan inflasi, meskipun tidak terlalu tinggi. “Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,” ucapnya. (spy)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER