Sabtu, Februari 22, 2025
BerandaHeadlineIndah Bukan Karena Masa Lalu atau Masa Depan

Indah Bukan Karena Masa Lalu atau Masa Depan

Bismillahirrahmanirrahim
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, kita sering terjebak dalam dua waktu yang tidak nyata. Masa lalu yang telah berlalu dan masa depan yang belum datang. Kita Merenungkan kesalahan yang lalu atau merencanatan apa yang mungkin terjadi.  Sehingga kehilangan momen paling berharga saat ini.

Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Bahasan Ngaji Dialog dengan tajuk Iman Aktif di Beranda Lestari kediaman Birokrat Spitualis DR Mada Teruna sungguh memberikan energi sangat pasitif dalam menjalani kerasnya kehidupan ini. Tulisan berikut ini sambungan nukilan dari bahasan Iman Aktif yang dipandu DR Mada Teruna.

Paradigma menjadi mengajarkan kita seni kesadaran penuh, yaitu kemampuan untuk hadır sepenuhnya dalam detik ini tanpa beban penyesalan atau kecemasan. Hidup di saat ini adalah latihan yang menuntut Keberanian. Berani untuk tidak terjebak dalam kenangan yang sudah tidak relevan, berani untuk tidak membiarkan bayangan masa depan terbayangi kebahagiaan hari ini.

Ketika kita hadir Sepenuhnya, kita tidak hanya melihat hidup dengan lebih jernih tapi juga merasakan kedamaaian yang tidak mudah dijelaskan, seperti bunga yang bermekaran d itengah tengah taman.  Hidup kita menjadi indah bukan karena masa lalu atau masa depan, tapi karena kita memilih untuk mekar dı sını sekarang.

Paradigma menjadi tidak menuntut kita untuk mengubah dunia luar tapi untuk mengubah duna dalam diri kita. Ini adalah perjalanan pengembangan diri di mana fokusnya bukan pada kendali atas orang lain atau situasi tapi pada transfo masi diri menjadi versi terbaik.

Dalam perjalanan ini, kita belajar mengenali potensi sejati kita. Kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan mulai menyadar bahwa setiap orang memiliki jalan uniknya.

Fokus pada diri berarti menerima siapa kita, tetap berkomitmen untuk terus belajar dan bertambah.

Ini bukan tentang menjadi sempurria tapi tentang menjadi lebih baik daripada diri kita yang kemarin. Di akar dari banyak kegelisahan kita, adalah keperluan untuk mengendalikan segala sesuatu

Kita mencoba mengontrol hasil reaksi orang lain dan bahkan takdır tapi semakin keras kita mencoba memegang kendali, semakin besar kekecewaan yang kita rasakan. terutama ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan.

Paradigma mengundang kita untuk melepaskan kendali ini dan menemukan kedamalan didalamnya. Melepaskan kendali bukan berarti menyerah atau tidak peduli, melainkan tentang menerima bahwa ada hal-hal yang berada di luar jangkauan kita.

Ini adalah pengakuan bahwa kita tidak harus mengetahui semua jawabannya. Tidak harus memperbaiki semua masalah dan tidak harus menjadi segalanya untuk semua orang.

Dalam penerimaan ini, kita menemukan kebebasan yang sejati. Kita belajar bahwa kedamaian tidak berasal dari mengontrol hidup, tapi dari hidup dengan integritas dan kehadiran penuh.

Paradigma menjadi adalah undangan untuk menjalani hidup dengan cara yang lebih otentik dan bermakna. Hidup di saat ini fokus pada pengembangan diri dan melepaskan ilusi kendali adalah kunci untuk kedamaian yang sejati .

AFWAN
WASSALAM

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER