Senin, April 14, 2025
BerandaHeadlineDalam Waktu Dekat, Pemprov Kalsel Akan Panen Padi Apung di HSU

Dalam Waktu Dekat, Pemprov Kalsel Akan Panen Padi Apung di HSU

Link, Banjarbaru- Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan segera melaksanakan panen padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Kolaborasi ini melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel, Bank Kalsel, Bank Indonesia (BI), serta Bupati HSU dan para petani setempat.

Gubernur Kalimantan Selatan melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, menyatakan bahwa persiapan untuk panen padi apung sudah matang dan diperkirakan akan dilaksanakan dalam minggu ini.

“Terkait dengan rencana kita panen padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, semuanya sudah siap. Mungkin dalam waktu minggu ini kita akan melaksanakan panen padi apung,” ungkap Syamsir diruang kerjanya Banjarbaru, Rabu (9/4/2025).

Padi apung yang akan dipanen ini, merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan pertanian di wilayah yang memiliki potensi kekurangan lahan pertanian.

Syamsir menjelaskan bahwa padi apung dapat menjadi solusi menghadapi bencana banjir dan kekurangan lahan pertanian.

“Padi apung ini dikembangkan untuk mengantisipasi banjir dan solusi saat air tidak surut. Tanpa menggunakan media tanah, kita menanam padi di atas air dengan menggunakan strapon dan pot,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa uji coba padi apung telah dilakukan sebelumnya di beberapa daerah seperti Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Tengah (HST), dengan hasil pertumbuhan yang sangat baik.

BACA JUGA :  Pemerintah Godok Perpres Program Food Estate

“Alhamdulillah, pertumbuhannya sangat baik, dan padi apung ini terbukti lebih efektif, lebih hemat biaya dibandingkan dengan tanaman padi di lahan sawah tradisional,” lanjutnya.

Keunggulan dari metode padi apung ini adalah efisiensi biaya dalam proses pengolahan lahan, pemupukan yang lebih hemat, serta teknik panen yang lebih sederhana.

Selain itu, padi apung juga dapat bertahan hingga 12 kali panen menggunakan strapon dan pot yang sama.

“Petani lebih menyukai padi apung ini karena lebih hemat biaya. Di awal, mereka hanya perlu membeli strapon dan pot, yang bisa dipakai untuk beberapa kali panen,” jelas Syamsir.

Syamsir berharap agar padi apung ini dapat menjadi inisiatif yang diadopsi oleh masing-masing kabupaten di Kalsel.

“Kami berharap masing-masing kabupaten menyiapkan anggaran melalui APBD untuk mendukung petani dalam mengembangkan padi apung. Alat-alat untuk olah tanam, panen, dan pasca panen juga perlu disediakan, dengan anggaran yang tidak terlalu besar,” tutupnya.

Inovasi padi apung ini, yang didukung oleh Gubernur H. Muhidin, diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan pertanian di Kalimantan Selatan dan memberikan solusi bagi para petani yang mengalami kesulitan akibat keterbatasan lahan. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER