Selasa, Juli 1, 2025
BerandaHeadlineEredivisie 2024/2025 Ditutup Dramatis, PSV Eindhoven Juara Liga

Eredivisie 2024/2025 Ditutup Dramatis, PSV Eindhoven Juara Liga

Link, Jakarta – Eredivisie 2024/2025 ditutup dengan akhir yang dramatis. PSV Eindhoven berhasil merebut gelar juara Liga Belanda ke-26 mereka, setelah membalikkan keadaan dan memanfaatkan kemerosotan performa rival utama mereka, Ajax Amsterdam, di penghujung musim.

PSV menuntaskan musim dengan kemenangan penting 3-1 atas Sparta Rotterdam, Minggu (18/5). Gol penentu dari Malik Tillman di menit ke-84 menjadi kunci keberhasilan mereka mengamankan trofi yang sempat terlihat akan mendarat di Amsterdam.

Sebelum pertandingan, PSV tahu bahwa hanya kemenangan yang bisa memastikan mereka jadi juara, tak peduli hasil yang didapat Ajax. Di sisi lain, Ajax yang tampil di kandang sukses menumbangkan FC Twente 2-0.

Namun, hasil itu tetap tak cukup karena kehilangan poin di empat laga sebelumnya telah menghancurkan keunggulan sembilan poin yang mereka miliki.

Drama semakin menjadi karena kedua pertandingan digelar secara bersamaan. PSV sempat unggul lebih dulu lewat gol cepat Ivan Perisic, sebelum Sparta menyamakan kedudukan lewat Gjivai Zechiel.

Sementara itu, Ajax yang lebih dulu mencetak gol sempat kembali bertengger di puncak klasemen secara sementara.

BACA JUGA :  PSV Singkirkan Juventus di Liga Champions, Skor Agregat 4-3

Namun, mental baja PSV kembali terlihat di babak kedua. Luuk de Jong mengembalikan keunggulan melalui sundulan tajam di menit ke-58. Dan ketika Tillman melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti di menit-menit akhir, tak hanya mengunci kemenangan, tetapi juga menandai titik balik paling menakjubkan dalam sejarah kompetisi Eredivisie.

Dengan total 79 poin dari 34 laga, PSV unggul satu angka dari Ajax yang finis di posisi kedua dengan 78 poin. Sebuah pencapaian luar biasa mengingat mereka sempat tertinggal sembilan poin dengan hanya lima laga tersisa.

Bagi Ajax, musim ini akan dikenang sebagai momen pahit—ketika trofi sudah di depan mata, namun terpeleset oleh tekanan di saat genting. Meski masih memegang rekor 36 gelar liga, kegagalan musim ini jadi pengingat bahwa di sepak bola, keunggulan tak berarti apa-apa jika tak bisa bertahan hingga peluit akhir.

Sementara itu, bagi PSV, ini adalah pesta kemenangan yang tak hanya menandai kebangkitan, tetapi juga menunjukkan ketangguhan karakter mereka hingga menit terakhir musim.

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER