Kamis, Juli 31, 2025
BerandaLinkLifeStyleBand Pelajar Meriahkan Peringatan Hari Musik Dunia 2025

Band Pelajar Meriahkan Peringatan Hari Musik Dunia 2025

Link, Banjarmasin – Berlangsung di Panggung Bakhtiar Sanderta, Taman Budaya Kalsel, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui UPTD Taman Budaya Kalsel menyelenggarakan Pergelaran Musik dalam rangka memperingati Hari Musik Dunia tahun 2025.

Lewat pergelaran ini, UPTD Taman Budaya ingin menegaskan bahwa musik adalah jantung budaya yang hidup dan menyatukan masyarakat.

Acara yang diselenggarakan rutin tahunan, ini dimeriahkan oleh penampilan sejumlah seniman dari berbagai daerah seperti Barito Kuala, Tabalong, Kotabaru, serta band pelajar dari Kota Banjarmasin.

Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti, menjelaskan bahwa pada pergelaran kali ini pihaknya sengaja melibatkan para pelajar untuk memeriahkan acara yang mengusung tema keberagaman genre musik, termasuk tradisi, modern, dan etnik.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan ruang bagi semua seniman dari berbagai kalangan untuk merayakan Hari Musik Dunia bersama,” ujar Suharyanti, Banjarmasin, Sabtu (5/7/2025) malam.

Ia menambahkan bahwa pergelaran ini merupakan bentuk apresiasi terhadap dunia musik, khususnya di Indonesia. Kalsel sendiri memiliki banyak musisi dan seniman yang tetap eksis, baik dari kalangan muda maupun senior.

BACA JUGA :  Bersama Para Ulama Paman Birin Ziarah ke Makam Gus Dur

Suharyanti juga mengungkapkan kekagumannya terhadap penampilan para seniman asal Kabupaten Kotabaru dan Barito Kuala yang menampilkan kolaborasi apik antara musik modern, tradisi, dan etnik Kalimantan Selatan.

“Ini adalah suguhan kolaborasi aransemen yang sangat menarik. Misalnya, dari Barito Kuala ada penampilan lagu dalam bahasa Bakumpai (Dayak Bakumpai), sementara Kotabaru menampilkan ciri khas musik Alahai,” jelasnya.

Ia berharap melalui pergelaran musik ini, masyarakat dapat memiliki wawasan lebih luas tentang keragaman budaya musik di Kalimantan Selatan.

“Musik itu ibarat jantung budaya. Lewat acara ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa budaya musik di Kalsel sangat beragam, tidak hanya sebatas panting, religi, atau genre lainnya,” pungkas Suharyanti. (tri/BBAM)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER