Link, Banda Aceh – Fenomena gerhana bulan total 2025 akan memanjakan mata para pengamat langit pada Minggu malam hingga Senin dini hari, 7–8 September 2025. Peristiwa langka ini disebut sebagai gerhana bulan total terlama sejak 2022 dan diprediksi menampilkan pemandangan spektakuler berupa blood moon atau bulan merah tembaga.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Alfirdaus Putra, menjelaskan bahwa fase penumbra dimulai pukul 22.28 WIB, disusul gerhana sebagian pada 23.27 WIB. Puncak gerhana terjadi sekitar 00.30 WIB, ketika bulan sepenuhnya memasuki bayangan inti (umbra) bumi sehingga tampak memerah.
Fenomena ini berlangsung selama 1 jam 22 menit hingga 01.52 WIB, kemudian bulan berangsur kembali normal dan berakhir sekitar pukul 03.55 WIB,” kata Alfirdaus, Senin (1/9/2025). Ia menambahkan, gerhana bulan total terjadi karena posisi bumi berada di tengah antara matahari dan bulan.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari, mengingatkan masyarakat agar tidak mengaitkan gerhana dengan musibah. Menurutnya, peristiwa ini harus dimaknai sebagai tanda kebesaran Allah. Karena itu, pihaknya menganjurkan umat Islam melaksanakan salat khusuf.
Observatorium Astronomi Tgk Chiek Kuta Karang akan menggelar pengamatan di halaman Kanwil Kemenag Aceh dengan lima teleskop. Selain itu, masyarakat bisa mengikuti siaran langsung melalui kanal YouTube dan Facebook resmi Kemenag Aceh.
Fenomena ini tidak hanya dapat dinikmati di Aceh, tetapi juga di seluruh Indonesia, serta sejumlah wilayah Asia, Afrika, Eropa, dan Australia.