Jumat, Oktober 17, 2025
Google search engine
BerandaPemerintahanLinkTeritoriBGN Pastikan Program MBG Tetap Jalan Meski Kembalikan Anggaran Tak Terserap

BGN Pastikan Program MBG Tetap Jalan Meski Kembalikan Anggaran Tak Terserap

Link, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya akan mengembalikan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum terserap secara optimal.

Pada 2025, anggaran yang dialokasikan untuk program MBG tercatat sebesar Rp71 triliun, dan dialokasikan pula dana standby senilai Rp100 triliun. “Dari total dana tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sedangkan Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,” kata Dadan di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Dadan menjelaskan, pemerintah melalui BGN menyiapkan dukungan anggaran dengan dana jumbo untuk memastikan program MBG dapat menjangkau seluruh pe­nerima manfaat.

Menurutnya, anggaran sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur menjadi pondasi dalam memastikan pelaksanaan MBG yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan efektif, merata, dan berkelanjutan.

Dadan mengungkapkan, di tahun 2026 mendatang, BGN akan menerima dana jumbo senilai Rp268 triliun. Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan dana cadangan Rp67 triliun. Dengan demikian, total dukungan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp335 triliun untuk mendukung pelaksanaan program MBG pada 2026.

Dia merinci, dengan jumlah penerima manfaat 82,9 juta orang, nantinya BGN akan menya­lurkan dana sekitar Rp1,2 triliun setiap hari. “Bagi kementerian lain, ang­ka itu mungkin setara dengan ang­garan satu tahun penuh, te­tapi bagi kami di Badan Gizi Nasional, itu adalah kebutuh­an satu hari,” ujarnya.

Dia menyampaikan, mulanya, proyek ini direncanakan dibiayai sepenuhnya dari APBN. Namun, karena keterbatasan waktu dan proses pelaksanaan, maka pemerintah membuka kemitraan sebagai langkah strategis.

BGN mencatat, untuk membangun 30.000 unit SPPG, maka dibutuhkan dana Rp60 triliun. Meski dana tersedia, proses pembangun­an melalui mekanisme tender pemerintah kerap mengalami kendala. Di sisi lain, hingga saat ini, menurut data BGN, telah berdiri 11.504 SPPG di Indonesia yang seluruhnya merupakan hasil kolaborasi seluruh mitra.

Dadan menambahkan, saat ini, ada 30.000 mitra yang tergabung dalam portal BGN yang harus diseleksi, 11.504 lolos verifikasi, dan sisanya masih tahap veri­fikasi. “Kami targetkan di ak­hir tahun ini 25.400 di daerah aglomerasi dan 6.000 SPPG di daerah terpencil,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu0 Purbaya Yudhi Sadewa mengaku anggaran yang dikembalikan Badan Gizi Nasional (BGN) karena tidak terserap maksimal untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah Rp100 Triliun.

“Yang saya tahu dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul,” ujar Purbaya di Jakarta, Rabu (15/10/2025). merespons kabar perihal Ketua BGN Dadan Hindayana yang mengembalikan anggaran MBG, Selasa (14/10/2025).

Menurut Purbaya, pihaknya akan tetap memantau penyerapan anggaran MBG yang dikelola BGN. “Justru yang kita lihat yang disebut tadi, yang Rp71 triliun. Bukan yang dibalikin ya, dianggarkan ya, berapa yang diserap sampai akhir tahun, kita lihat seperti apa. Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober,” ucap Purbaya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU