Lnk, Jakarta – BRIN dan National Research Foundation (NRF) Singapura telah menandatangani Nota Kesepahaman mengenai kerja sama bidang riset dan inovasi. Penandatanganan ini berlangsung di Gedung BJ Habibie, Jakarta, pada Selasa (4/11/2025).
Naskah ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama riset internasional, mempercepat transfer teknologi, dan mendorong inovasi nasional berdaya saing global. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyatakan MoU ini membuka babak baru kolaborasi ilmiah antara kedua negara.
“MoU ini merupakan langkah untuk memajukan ilmu pengetahuan dan inovasi,” ujarnya. Ia berharap, kerja sama ini dapat memperkuat dan memperluas program-program yang sudah berjalan, termasuk ekspedisi riset.
CEO NRF, John Lim, menjelaskan bahwa kesepakatan ini berakar dari Research and Innovation Ministerial Meeting di forum G20. Lim menilai MoU tersebut sebagai cerminan komitmen bersama Indonesia untuk memperkuat hubungan di bidang sains, teknologi, dan inovasi.
Fondasi MoU ini dibangun antara NRF dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekitar lima tahun lalu. Melalui kesepakatan yang baru, cakupan kemitraan dapat diperluas dan memperkuat tujuan.
Diketahui, kerjasama kedua lembaga ini telah membuahkan banyak hasil. Lim menjelaskan bahwa dalam periode sebelumnya, Indonesia dan Singapura telah melakukan sejumlah kolaborasi penting.
Contohnya adalah ekspedisi biodiversitas laut dalam di Laut Jawa dan kerja sama riset kelautan dengan OceanX pada tahun 2023. “Hasil dari ekspedisi tersebut sangat berharga dan telah memperdalam pemahaman tentang ekosistem laut,” kata Lim.

