Link, Jakarta – Golden State Warriors harus pulang dari Kia Center dengan kekecewaan besar setelah kalah 113-121 dari Orlando Magic, Jumat. Padahal Stephen Curry dan Jimmy Butler tampil membara dengan total 67 poin. Namun dominasi ofensif dua bintang tersebut tidak cukup untuk mengatasi Magic yang justru bermain tanpa Paolo Banchero.
Pertandingan berjalan sulit bagi Warriors sejak awal. Orlando memaksakan permainan fisik dan agresif, khususnya di area paint. Hasilnya mencolok: Magic memenangkan pertarungan paint dengan skor 64-46 dan mendapatkan banyak poin gratis dari garis free throw dengan efisiensi luar biasa—27 dari 28 tembakan masuk.
Warriors juga terjebak dalam masalah utama mereka sepanjang musim: turnover. Mereka kehilangan bola sebanyak 18 kali, yang langsung dikonversi Magic menjadi 21 poin. Situasi itu membuat Golden State seperti memberikan keunggulan cuma-cuma kepada lawan dan berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan.
Di sisi lain, Magic tampil solid dan seimbang. Enam pemain mencetak dua digit angka, dipimpin Desmond Bane dengan 23 poin. Tanpa satu pemain yang sangat dominan, Orlando menciptakan tekanan perlahan namun konsisten—seperti “seribu luka kecil” yang akhirnya membuat Warriors kehabisan tenaga.
Curry memimpin Warriors dengan performa efisien, disusul Butler yang tampil agresif di kuarter akhir. Namun keunggulan fisik Magic, eksekusi yang lebih rapi, dan minimnya kesalahan membuat Warriors harus merelakan tiga kemenangan beruntun mereka terputus.
Warriors kini harus segera bangkit untuk kembali menjaga momentum di laga selanjutnya, sementara Magic memperoleh kemenangan penting meski tampil pincang tanpa Banchero.

