Jumat, Desember 12, 2025
Google search engine
BerandaLinkTeknoDirjen Kemendiktisaintek: Hoaks Digital Turunkan Kepercayaan Publik pada Sains

Dirjen Kemendiktisaintek: Hoaks Digital Turunkan Kepercayaan Publik pada Sains

Link,Bandung – Direktur Jenderal (Dirjen) Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Ahmad Najib Burhani mengatakan, gempuran hoaks digital membuat kepercayaan publik pada sains menurun drastis. Kondisi ini memperlebar jurang komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, rendahnya literasi sains membuat publik mudah terjebak pseudosains berbalut narasi menyesatkan. Bahkan, teori bumi datar menjadi contoh paling sering tersebar lewat hoaks.

Ia menyebut, situasi ini sebagai death of expertise. Bahkan, hoaks membuat suara pakar tidak lagi dianggap penting.

“Hal ini memunculkan fenomena weaponization of expertise di ruang digital. DI mana kepakaran kadang disalahgunakan untuk kepentingan tidak ilmiah,” kata Najib dalam seminar Fuel Your Potential (FYP) di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (4/12/2025).

Menurutnya, eksklusivitas riset turut memicu maraknya hoaks sains. Banyak penelitian unggulan tidak dipahami publik karena jarang dikaitkan isu nyata.

Ia juga menyoroti buruknya kualitas informasi di media sosial sebagai pemicu hoaks. Lebih dari 80 persen informasi yang diterima publik hanyalah sampah digital.

Minimnya ruang komunikasi sains membuat hoaks mudah mengambil alih wacana publik. Untuk itu, masyarakat perlu dilibatkan sejak awal proses pengetahuan.

Ia memberi contoh pengetahuan lokal Baduy soal penyimpanan gabah yang bernilai ilmiah. “Pengetahuan lokal memiliki nilai ilmiah yang sering terabaikan,” kata Najib.

Najib menekankan pentingnya menjadikan sains sebagai gerakan publik bersama. Ia mendorong ekosistem partisipatif untuk menangkal hoaks secara berkelanjutan.

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Yudi Darma mengatakan, media sosial telah menjadi rumah baru sains hari ini. “Gawai kini ruang interaksi yang mempengaruhi pemahaman publik,” kata Yudi.

Executive Director Stephanie Susilo menjelaskan TikTok menghadirkan Feed STEM bagi pengguna muda. “Fitur ini memperkaya pembelajaran dan membantu menangkal hoaks sains,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU