Link, Banjarmasin – Kabar gembira bagi warga Banua, mulai 2023 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin siap membuka pelayanan operasi bedah jantung terbuka secara regular.
Tentu dibukanya layanan setiap hari ini seiring dengan harapan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang meminta RSUD Ulin Banjarmasin semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat Banua.
Meski begitu, RSUD Ulin harus bisa menyelesaikan syarat untuk melakukan operasi bedah jantung terbuka secara mandiri tanpa pendampingan dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Medik dan Keperawatan, Yuddy Riswandhy Noora Jumat (2/12/2022), saat akan dilakukan operasi jantung kedua, pihaknya memang sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk menggelar operasi jantung, namun masih ada syarat lain untuk bisa menggelar operasi secara mandiri.
“Walaupun untuk SDM dan sarana di sini sudah siap, akan tetapi salah satu syarat bisa operasi secara mandiri yaitu 50 pasien pertama tidak boleh ada yang meninggal, jadi ini yang sedang kita upayakan,” katanya.
Operasi kali ini kata Yudi adalah yang kedua, dengan jumlah pasien ada dua orang. Sebelumnya pada operasi pertama juga ada 2 orang.
“Jadi ada dua orang pasien asal Banjarmasin yang akan menjalani operasi bedah jantung hari ini, yaitu laki-laki dan perempuan dengan diagnosa penyakit jantung koroner,” tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan tetap terus berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita untuk pelaksanaan operasi selanjutnya.
“Mulai tahun depan kami akan mulai membuka operasi jantung terbuka di RSUD Ulin secara reguler,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Operasi Bedah Jantung, Sugisman menambahkan operasi yang dilakukan kali ini yaitu coronary artery bypass graft yang mana penyakit jantung koroner ditandai dengan adanya sumbatan pembuluh darah koroner.
“Maka dari itu, operasi ini bertujuan untuk melancarkan lagi aliran koroner yang tersumbat agar fungsi jantungnya tetap terjaga baik,” ungkapnya.
Sugisman mengatakan operasi dengan diagnosa seperti ini paling rutin dilakukan di bidang bedah jantung terbuka dengan mobilitas rendah di bawah dua hingga tiga persen.
“Akan tetapi, kita tetap berharap pelaksanaan operasi ini berjalan dengan lancar dan hasil sangat baik,” tambahnya (why)