Minggu, Juni 22, 2025
BerandaHeadlineAda Kintung di Puncak Harjad Ke-73 Kabupaten Banjar

Ada Kintung di Puncak Harjad Ke-73 Kabupaten Banjar

Link, Martapura – Puncak peringatan puncak Hari Jadi ke 73 Kabupaten Banjar dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan bertema tradisional. Diantaranya tari parody Legenda Nisan Berdarah hingga permainan musik tradisonal Kintung.

Pertunjukkan musik tradisional Kintung di Hari Jadi ke 73 Kabupaten Banjar menjadi momen langka yang tersaji. Grup Kintung asal Desa Bincau Muara, Kecamatan Martapura dan Grup Kintung Desa Kelampaian Ilir Kecamatan Astambul, tampil memukau.

Gusti Jadri (64) Ketua Pengurus Grup Kintung “Bina Bersama” Bincau Muara menuturkan, grup musiknya tersebut berdiri sekitar tahun 2.000 an, dan masih eksis hingga sekarang meskipun jarang ditampilkan kecuali pada even-even tertentu.

Dijelaskannya, alat musik tradional tersebut biasanya dimainkan pada saat selesai musim tanam atau musim kemarau yang dipercaya sebagian orang bisa mendatangkan turunnya hujan.

“ Dulukan tidak ada irigasi yang mengairi pertanian, jadi seperti minta hujan baik setelah musim tanam atau kemarau. Biasa dimainkan ditengah sawah pada malam hari,” ucapnya.

Musik Kintung sendiri merupakan salah satu kesenian musik tradisional dari Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Musik ini berasal dari daerah Kabupaten Banjar, yaitu di Desa Sungai Alat, Astambul dan Bincau, Martapura.

Masa dahulu alat musik ini dipertandingkan. Dalam pertandingan ini bukan saja pada bunyinya, tetapi juga hal-hal yang bersifat magis, seperti kalau dalam pertandingan itu alat musik ini bisa pecah atau tidak dapat berbunyi dari kepunyaan lawan bertanding.

BACA JUGA :  Bupati Banjar Tutup Agenda Kerja 2022 Dengan Pelantikan

Bahan untuk membuat alat musik kintung ini adalah bambu. Bentuknya seperti angklung dari Jawa Barat. Untuk mengatur bunyi tergantung pada rautan bagian atasnya hingga melebihi dari seperdua lingkaran bambu.

Rautan itu makin ke atas semakin mengecil sebagai pegangannya. Sedang bagian bawahnya tetap seperti biasa. Panjangnya biasanya dua ruas, dan buku yang ada di bagian tengahnya (dalam) dibuang agar menghasilkan bunyi.

Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada rautan bagian atasnya. Semakin dibuang atasnya itu akan menimbulkan nada yang lebih tinggi.

Biasanya bambu yang digunakan untuk membuat alat musik ini tidak sembarang bambu artinya harus dipilih secara cermat, terutama yang dapat mengeluarkan bunyi yang bagus dan juga tidak mudah pecah.

Musik Kintung termasuk alat musik pentatonis, boleh dikatakan pula sejenis alat musik perkusi. Karena cara membunyikannya dihentakkan pada sebuah potongan kayu yang bundar. Alat musik Kintung ini berjumlah 7 buah dan masing-masing mempunyai nama, yaitu : Hintalu randah, hintalu tinggi, tinti pajak, tinti gorok, pindua randah, pindua tinggi dan gorok tuha. (trisna/BBAM)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img

BERITA POPULER