Kamis, Juni 19, 2025
BerandaHeadlineApa Itu KTT G20? Berikut Sejarahnya

Apa Itu KTT G20? Berikut Sejarahnya

Link,Jakarta – Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan dunia setelah terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan puncak pertemuan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT), Group of Twenty (G20) yang berlangsung pada 15 sampai 16 November 2022. Namun, taukah anda apa itu KTT G20? dan apa keuntungannya bagi Indonesia?

Dikutip dari situs Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, Group of Twenty G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

G20 merupakan representasi lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa

Sejarah Pendirian G20

Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).

BACA JUGA :  Jelang KTT G20, Bandara Syamsuddin Noor Siapkan Fasilitas di Bandara

KTT G20

Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 akan diselenggarakan di Bali yang berlangsung untuk ke-17 kalinya. Melansir laman G20.org, KTT ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia.

Efek bagi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, ada beberapa efek atau dampak besar bagi Indonesia ketika menjadi Presidensi G20. Dari aspek ekonomi, Presidensi G20 diproyeksikan dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun, dan pelibatan UMKM, serta penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.

Diperkirakan manfaat ekonominya dapat mencapai 1,5 – 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Bali. “Terutama untuk sektor akomodasi, makan-minum, pariwisata, dan yang terpenting adalah branding Indonesia di dunia internasional,” kata Airlangga, dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian.

“Dalam jangka panjang, branding itu akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia, dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia,” tutur Hartarto. (link/net)

BERITA TERKAIT
spot_img

BERITA POPULER