Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlineBanjir Kabupaten Banjar 10.736 Unit Rumah Terendam

Banjir Kabupaten Banjar 10.736 Unit Rumah Terendam

Link, Martapura – Puluhan ribu jiwa masyarakat Kabupaten Banjar kini terdampak banjir. Sementara bantuan dari pemerintah setempat dirasakan masih sangat minim.

Dalam sepekan terakhir 10.736 unit rumah yang dihuni 11.754 Kepala Keluarga (KK) dengan total 49.820 Jiwa di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar terendam banjir. Dari data itu, di Kecamatan Martapura, tercatat sebanyak 15 desa dan 5 kelurahan di wilayahnya yang terdampak bencana banjir.

“Sebagian besar daerah yang ada di pinggiran sungai terdampak banjir,” ujar Muhammad Ramli selaku Camat Martapura.

Lebih jauh mantan Ramli menyebutkan daerah-daerah yang terendam banjir. Yakni Desa Labuan Tabu, Bincau Muara, Tinggul Irang, Tunggul Irang Ulu, Tunggul Irang Ilir, Murung Kenanga, Jawa Laut, Tanjung Rema, Tambak Baru, Tambak Baru Ilir, Tambak Baru Ulu, Pasayangan Barat, Pasayangan Utara, Sungai Sipai, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Kelurahan Jawa, Kelurahan Keraton, Kelurahan Murung Keraton, Kelurahan Pasayangan, dan sebagian Desa Bincau.

Menurutnya, pihak kecamatan sudah menyampaikan himbauan. Dimana warganya agar selalu waspada dan siaga terhadap bencana banjir, dan mengamankan kabel listrik.

“Saya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati, khsususnya terhadap aliran listrik. Apabila ada menemukan kabel listrik yang menggantung rendah dan mendekati permukaan air, diharapkan warga segera melaporkannya kepada pihak berwenang guna mencegah adanya korban jiwa. Jadi, jangan berusaha mengatasinya sendiri,” harapnya.

Baca juga  Festival Silat Budaya Kuntau Diikuti 9 Perguruan

Terkait soal aduan tersebut, papar  Muhammad Ramli, Kecamatan Martapura juga sudah membuat group aduan melalui via WhatsApp yang diketahui seluruh aparat desa dan kelurahan sehingga dapat ditanggapi pihak PLN dengan cepat.

Kendati, air banjir sudah banyak menggenangi rumah warga. Namun, berdasarkan pemantauan di lapangan, seperti di Desa Jawa Laut, meskipun terendam banjir kebanyakan masyarakat masih tetap bertahan di kediamannya dengan membuat apar-apar. Adapula yang memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman dari banjir hingga mengontrak.

“Saat air banjir mulai menggenangi rumah saya pada 26 Februari 2023 kemarin, saya terpaksa mencari kontrakan rumah agar anak dan istri saya terhindar dan aman dari bencana banjir. Karena istri saya beberapa hari yang lalu baru melahirkan,” ujar Ahmad Sufian warga RT02 Desa Jawa Laut. (zainuddin/BBAM)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER