spot_img

Berjuang Melawan Diri Sendiri

Bismillahirrahmannirrahim
Satu bulan sudah kita melanjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan 1445 H. Kini seluruh ummat Muslim telah merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan riang gembira. Idulfitri seutuhnya merupakan hari kelulusan atau wisuda bagi umat Islam yang berhasil lulus ujian dengan mampu mengendalikan diri lahir batin dari hal-hal yang diharamkan dan tidak mencerminkan moralitas luhur selama bulan Ramadan. Semuanya tidak terlepas dari upaya berjuang untuk memperbaiki derajat nasibnya masing-masing.

Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Dalamı kehidupan… kita sebagai manusian kita semua mempunyai niat. Dimana niat itu diwujudkan dalam bentuk perjuangan. Apapun bentuk perjuangannya, apapun pakaian yang dikenakannya,  benderanya, semua berjuang dengan niat masing-masing.

Bahkan apapun motivasinya manusia pada hari ini terus berjuang untuk memperbaiki derajat nasibnya. Tentu saja tidak mudah dan untuk memperberjuang ita ada kategorinya. Salah satunya berjuang melawan diri sendiri yang disebut MUJA HADAH JIHADUL AKBAR)..

Firman Allah dalam surat AL ANKABUT: 69).

“Orang-orang yang hujahadah, ( yeng berjuang melawan dirinya sendiri) dalam rangka keur dalam Kami, dalam rangka fana dalam Kami, bakal Kami turnjukkan jalan jalan Kami”

Bagi orang-orong yang berhasil mujahadah melayan dirinya sendiri, (berhasil  RIYAZHO TUNNAFS berhasil TAZKIYYATIN NAFS) mengolah Jiwanya, membersihkan Jiwanya. Maka dihadapan-Nya semuanya serasa Jalan Tuhan (Itu yang disebut SUBULANA).

“Apapun yang dipandang serasa jalan Tuhan yang membentang dimana-mana. karena, “Sesungguhnya Allah Henyertai orang-orang yang IHSAN”

Baca juga  Pesta Telah Usai, Masyarakat Kembali Sibuk Mencari Nafkah

(Orang-orang yang senantiasa beribadah seolah=olah sedang memandang-Nya) atau (dia terus menerus yakin bahıya dia memandang diriNya) Itu yang disebut MUHSINUN. Orang MUHSINUN adalah sukses melawan duanya. orang yang telah

Diri kita ini tak lebih adalah seonggok limbah yang sebenarnya! Seonggok debu yang paling hina! akan tetapi diri kita tak menyadarinya bahwasanya semua itu merupakan bayang-bayang belaka…

Perlawanan itu akan mengembalikan kepada sang Empunya bayang-bayang… Allah Robbul izzah…

Itulah perlunya MUJAHADAH. Karena MUJAHADAH tu sesuatu yang sangat pahit! dan disanalah bahwasanya Allah SWT menilai… mencatat prestasi-prestas! rohaniyah kita (dibalik MUJAHADAH INI)

Karena MUJAHADAH ini senantiasa terus-menerus ada di sepanjang perjalanan hidup kita di dunia ini. Disinilah perlunya kita berjuang dan membangun semangat juang. Tanpa ada semangat, seseorang tidak akan pernah berjuang. dan perjuangan tanpa semangat yang suci adalah perjuangan yang sia-sia.

Apapun sukses besar yang didapat nya tatkala berjuang, maka ia berjuang bagaikan membangun sebuah gedung tinggi diatas pordasi Yang rapuh. (karena la tak pernah berjuang melakan dirinya sendir).

Dengan demikian hendaknya kita jangan sampai berjuang seperti sifat Fir’aun. Karena Fir’aun tidak pernah berjuang melawan dirinya sendiri. la justru memanjakan dirinya sendıri, mengkristal kan kaegoannya. Mengokohkan keakuannya. Sebesar dan setinggi apapun Ego (gunung) yang di bangun… dengan mudah ditelan/ditenggelamkan oleh keluasan lautan KESADARAN SAMUDRA .

Maaf Lahir dan Bathim.
Afwan
Wassalam

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU