Link, Gowa – Disela-sela agenda kegiatan di Sulawesi Selatan, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melakukan ziarah ke makam tokoh agama yang juga pahlawan nasional Syekh Yusuf di Kabupaten Gowa pada Sabtu (27/5) sore.
Didampingi Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK, Stafsus Gubernur H. Achmad Maulana, Taufik Arbain serta Guru Supian Al Banjari, Paman Birin melakukan ziarah dan doa setelah sebelumnya di makam pahlawan nasional Pangeran Diponegoro. Bagi Paman Birin, dirinya bersyukur bisa melakukan ziarah ke makam Syekh Yusuf Al Makassari ini.
“Alhamdulilah puji syukur kepada Allah SWT, Ulun bisa berziarah ke makam Syekh Yusuf yang merupakan tokoh besar Sulawesi Selatan,” ungkap Paman Birin.
Paman Birin juga menyampaikan, dalam berbagai kesempatan ke beberapa daerah, dirinya pun selalu menyempatkan melakukan ziarah ke makam tokoh agama, habaib dan ulama serta juga tokoh pahlawan.
“Dan hari ini kita bersyukur bisa berziarah dan berdoa kepada Allah SWT di makam Syekh Yusuf. Semoga berkah bagi kita semua,” kata Paman Birin.
Syekh Yusuf yang digelari Tuanta Salamaka ri Gowa (Tuan Guru Penyelamat dari Gowa) merupakan salah satu tokoh besar Sulawesi Selatan yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 1995.
Syekh Yusuf ikut berjuang melawan penjajahan Belanda di era tahun 1680-an.
Ketika Kesultanan Gowa kalah perang, Syekh Yusuf pindah ke Banten dan kembali berjuang melawan Belanda bersama Sultan Ageng Tirtayasa.
Di Pulau Jawa, Syekh Yusuf juga melakukan syiar agama Islam. Namun, tahun 1682 Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan Belanda ke Srilanka.
Semangat beliau tidak luntur. Di Srilanka Syekh Yusuf tetap aktif menyebarkan agama Islam. Bahkan, banyak yang berguru kepadanya, termasuk ulama-ulama besar negara tetangga.
Karena masih terus melakukan pergerakan perjuangan untuk kemerdekaan Nusantara, Syekh Yusuf diasingkan lebih jauh ke Afrika Selatan. Di sana, Syekh Yusuf tetap rajin berdakwah dan memiliki banyak pengikut sampai beliau meninggal.
Syekh Yusuf dimakamkan di Cape Town, Afrika Selatan. Namun pada tahun 1705, jenazah Syekh Yusuf dibawa ke Gowa dan dimakamkan kembali atas permintaan Sultan Abdul Jalil.
Oleh pemerintah Afrika Selatan, Syekh Yusuf juga dianugerahi sebagai pahlawan nasional. Bekas makamnya pun dinyatakan sebagai situs warisan nasional (circle of Islam atau circle of tombs) yang dianggap sebagai tempat suci para ulama dan beberapa pemimpin spiritual Afrika Selatan yang paling berpengaruh..
Diceritakan juga betapa banyaknya karamah Syekh Yusuf yang membuatnya disegani. Salah satunya adalah ketika perjalanannya ke Afrika Selatan saat diasingkan oleh tentara Belanda.
Waktu diasingkan kompeni, sedang dalam perjalanan ke Afrika Selatan. Kapalnya sulit sekali masuk di Afsel karena ombak besar-besar. Pimpinan tentara Belanda lalu meminta ke Syekh Yusuf menghentikan ombak.
kalau ombak berhenti, semua orang Belanda di kapal itu akan masuk Islam.
Syekh Yusuf pun kemudian berdoa dan tak begitu lama, laut menjadi tenang. Kapal yang membawa Syekh Yusuf berhasil sandar di Afsel.
Tentara-tentara Belanda itu pun langsung masuk Islam. Jadi karamah Syekh Yusuf ada banyak. (tri)