spot_img

BNN : Negara Tidak Boleh Kalah Dengan Kejahatan Narkoba

Link, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut sindikat narkotika internasional terus mengubah modusnya dalam upaya menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Tapi negara tidak boleh kalah dan harus tegas dalam memberantas berbagai upaya peredaran narkoba yang bisa merusak generasi bangsa.

“Mari kita adu kekuatan atau adu kepintaran, apapun modus mereka, negara tidak boleh kalah dengan kejahatan narkoba. Karena negara punya infrastruktur dan  fasilitas untuk menangani mereka,” tegas Kepala BNN RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom menjawab RRI dalam jumpa pers di Kantor BNN RI, , Jumat (20/9/2024).

“Jangan dipikir dengan mengubah modus, mereka lalu mereka bisa mensiasati kita,” kata alumni Akpol 1991 itu menambahkan. Ia mengakui jumlah pengguna narkoba di Indonesia cukup besar.

Menurut  Marthinus jumlah  penyalahgunaan narkotika di Indonesia mencapai 1,73 persendari total jumlah penduduk atau 3,3 juta dari 270 juta penduduk Indonesia. “Dengan jumlah penduduk yang banyak itu, sindikat  narkotika melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi mereka,” ujarnya.

Marthinus juga mengungkapkan, saat ini dari  berbagai pengungkapan, barang bukti narkoba yang berhasil disita hanya beberapa kilogram saja. Padahal dulu, narkoba yang disita bisa mencapai ratusan kilo, bahkan bisa 1 ton.

Baca juga  Kedapatan Membawa Sabu, S Ditangkap Polisi

Hal ini menunjukan bahwa sindikat narkoba menggunakan strategi jaring laba-laba dalam menyelundupkan barang haram itu ke Indonesia. Dulu satu kelompok kurir bisa mengirim narkoba dalam jumlah besar, mencapai puluhan bahkan ratusan kilogram.

Tapi  karena sering tertangkap yang membuat mereka mengalami kerugian besar, sindikat ini mengubah strateginya.  Berkilo-kilo narkoba itu kemudian dipecah dan dikirim dalam jumlah kecil oleh sejumlah kelompok kurir.

Jadi seandainya satu kelompok kurir tertangkap, maka narkoba yang disita jumlahnya relatif tidak banyak. Dan inilah modus yang sekarang dilakukan sindikat penyelundup narkoba.

“Oleh karena itu kita tidak melihat berapa jumlah barang bukti narkoba yang kita tangkap.  Kita nggak peduli jumlahnya, tapi yang penting seberapa besar jaringannya yang bisa kita lumpuhkan,” ujar Marthinus.

Untuk menghadapi modus baru itu, BNN akan melakukan operasi intelijen sepanjang tahun, untuk menganalisa gerakan serta struktur operasionalnya. Sehingga struktur jaringannya bisa dipetakan untuk kemudian merancang strategi menghancurkannya.

Menurut Marthinus, BNN sudah sangat paham dengan taktik modus operandi  yang dilakukan sindikat narkoba.  “Sebetulnya tidak ada modus yang benar-benar baru,  itu cuma pengembangan dari modus lama saja,” ucapnya mengakhiri.

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU