spot_img

Bulan Rabiul Awal, Siang Malam Gema Maulid Tersaji

Bismillahhirrahmanirrahim…
Bulan Rabiul Awal Hijriah atau dikenal dengan Bulan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, bagi masyarakat Banjar merupakan bulan sakral. Berbagai ritual adat dan budaya Banjar padat dilaksanakan di waktu mulia ini.


SAPARIYANSYAH, BUDAYAWAN SPIRITUAL
Renungan di Beranda Kota Martapura

Sudah menjadi adat dan budaya setiap bulan Rabiul Awal Hijriah ummat muslim memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Demikian juga di Kabupaten Banjar, siang dan malam kegiatan religius peringatan maulid dilaksanakan, baik perorangan maupun kelompok-kelompok majelis.

Selain ritual-ritual peringatan maulid, diantaranya ummat Muslim di Beranda Kota Martapura juga menggelar ritual-ritual religi lainnya. Memperingati haul sejumlah tuan guru, Baayun Maulid hingga ritual-ritual lainnya.

Menjadi sesuatu yang luar biasa, karena ritual-ritual adat dan budaya tersebut, syair-syair tetang kemuliaan dan  kebesaran Nabi Besar Muhammad SAW  menjadi sajian utama yang tak tergantikan. Hingga sampai di penghujung ritual, acara makan-makan menjadi menu penutupnya. Sungguh sebuah sajian silaturahmi yang begitu indah.

Ya sungguh istimewa. Begitulah para alim ulama, Waliallah dan tokoh-tokoh masyarakat Banjar ratusan tahun silam telah mewariskannya kepada kita semua. Alhamdulillah, hingga saat ini ritual-ritual itu masih terjaga. Hanya saja ancaman ajaran-ajaran sekuler juga tak kalah hebatnya masuk dalam kehidupan.

Begitu dahsyatnya ajaran-ajaran sekuler telah menggerogoti kemurnian warisan adat dan budaya Banjar, hingga terjadilah degradasi terhadap kultur warisan para pendiri negeri. Pada gilirannya tidak sedikit orang (disadari atau tidak) telah menjauh dari landasan kehidupan yang telah diwariskan Nabi Besar Muhammad SAW yakni Al quran dan sunnah nya.

Baca juga  Masuk Surga Itu Gampang Masuk Neraka Susah

Mengumbar aib sesama muslim, saling tindas, tipu menipu, berebut kekuasaan secara kannibal, yang lemah dibuat semakin lemah dan yang kuat berbuat semena-mena. Ironis, karena perilaku sekuler seperti ini telah merasuki sendi-sendi kehidupan di negeri ini. Hingga muncullah faham-faham sekuler yang jelas-jelas bukan ajaran yang diwariskan Nabi Besar Muhammad SAW kepada ummat Nya.

Diskusi kami di Beranda Kota Martapura, kalau sudah menjauh dari orbit landasan kehidupan sama halnya manusia telah kehilangan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, Sang Pemilik Hak.

Nikmat apa saja yang Allah berikan kepada kita itu?

Allah berfirman dalam Surat Lukman ayat 20:
ALAM TARAU ANNALLOHA SAKHKHORO LAKUM MA FIS-SAMAWATI WA MA FilARDI  WAS BAGHO ‘ALAIKUM NI AMAHU ZHOHIROTAW WABATIHAH…
Tidakkah kamu melihat Allah yang menciptakan apa yang di langit dan di bumi dan mencurahkan pada kalian nikmat-nikmatnya lahir dan bathin.

Pada sebuah hadis Riwayat Ibnu Abbas pernah bertanya kepada Rosullah SAW. apakah nikmat zhohir itu? dan apakah nikitat bathin itu?. Rosul Menjawab nikmat yang zhohir itu Islam (keselamatan, kedamaian, ketentraman). Kemudian bagaimana Allah menyempurnakan bentuk ciptaan dan bagaimana Allah memberikan Rizki kepada ciptaan Nya itulah nikmat yang zhohir.

Mikmat yang bathin itu adalah bagaimana Allah menutupi kejelekan-kejelekan (aib) dan tidak mempermalukan kamu di hadapan orang lain.

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU