Link, Martapura – Masih menggunakan kearifan lokal dengan mengandalkan kayu bakar dalam mengolah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diapresiasi Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Wirausaha, Kementerian UMKM Christina Agustin.
“Saya dengar masih ada yang dimasak dengan kayu bakar ini harus dijaga, bukan berarti di era digitalisasi (modern) kita meninggalkan kearifan lokal kita, tapi tetap dijaga dan semua itu didukung dengan digitalisasi karena digitalisasi adalah salah satu cara untuk mengangkat kearifan lokal lebih luas lagi dan mendunia,” ujar Christina Agustin saat pembukaan Banjar Preneur Fest 2025 yang dilaksanakan Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kabupaten Banjar, disalah satu pusat perbelanjaan, Sabtu (12/4/2025) siang.
Selain itu, Christina mengaku sangat kagum dengan perkembangan inovasi dari setiap produk di Kabupaten Banjar.
“Ini sudah sangat luar biasa, baik dari segi packaging yang cantik hingga rasa otentik makanannya yang sangat terjaga,” pujinya.
Ketua Umum Forum Kewirausahaan (FKP) Kabupaten Banjar M Rizani menjelaskan, ada 16 stand bazar UMKM di Banjar Freneur Fest dengan tampilan produk UMKM Kabupaten Banjar. Menurutnya ini menjadi perkenalan produk dikancah yang lebih baik dan tinggi dari pada gelaran sebelumnya.
“Harapan kami dari kegiatan ini masyarakat dari manapun bisa melihat produk UMKM Kabupaten Banjar mampu berdaya saing lebih baik lagi, kami berharap produk-produk Kabupaten Banjar dikenal luas dan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya,” harap Rizani.
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Kabupaten Banjar H Irwan Jaya berharap kegiatan ini akan semakin luas dan jumlah peserta UMKM nya bertambah banyak.
“Bagi kawula muda yang memiliki talenta-talenta baik itu kuliner atau kegiatan lain yang tidak hanya UMKM bisa diisi seperti seni budaya dan hal-hal positif lainnya, karena ini festival preneur jadi jiwa kewirausahaan dalam konteks apapun bisa tidak hanya usaha mikro atau UKM tapi bagaimana bisa memiliki kegiatan positif dibidang kewirausahaan,” jelas Irwan Jaya. (wahyu)