Link, Martapura – Pasangan Calon (Paslon) Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Banjar Nomor Urut 01, Saidi Mansyur – Said Idrus Al Habsyie mengaku cukup puas mengikuti pelaksanaan debat perdana Paslon bupati – wakil bupati yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjar di Ballroom Novotel Banjarmasin, Kota Banjarbaru pada Selasa (12/11/2024) pukul 20.00 Wita.
“Alhamdulillah debat malam ini dapat diselesaikan. Tentunya, hasil debat malam ini menjadi bahan kampanye kami untuk disampaikan ke masyarakat di Kabupaten Banjar,” ujar Saidi.
Saidi juga menilai pertanyaan dari para panelis cukup memuaskan, terlebih meliputi tentang kesejahteraan, memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan harmonisasi pembangunan secara nasional sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dalam debat Paslon.
“Mudah-mudahan hasil debat malam ini menjadi solusi bagi para pemimpin untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang terjadi kedepannya. Untuk debat berikutnya kita siap menghadapinya,” katanya.
Apresiasi terhadap KPU Kabupaten Banjar juga diberikan Paslon Nomor Urut 02 H Syaifullah Tamliha – Habib Ahmad Bahasyim, karena telah mengakomodir debat publik lebih awal dari jadwal sebelumnya.
“Sebelumnya diagendakan pada 23 November, dan debat Paslon hanya diagendakan satu kali. Sekarang diakomodir dan diagendakan dua kali, yakni pada 12 November dan 22 November untuk pelaksanaan debat,” tuturnya.
Kendati demikian, Tamliha mengaku masih kurang puas atas jawab Paslon Petahana Nomor Urut 01 dalam debat Paslon tersebut.
“Saya puas dengan pertanyaan saya. Tapi, jujur saya tidak puas dengan jawabannya. Sayakan bertanya apa yang sudah dibangun petahana, ternyata jawabannya cuma membangun irigasi. Irigasi itukan dibangun Almarhum Gubernur Kalsel HM Sa’id,” ucapnya.
Karena itu Tamliha menilai jawab Paslon petahana atas pertanyaan yang dilemparkan Paslon Nomor Urut 02 dinilai tidak produktif.
“Artinya tidak yang dibangun. Saya berharap pada debat kedua lebih produktif, dan apa sih yang mau dibangun, berapa APBD yang ditargetkan. Kalau cuman Rp2,7 Terliun artinya sama dengan Kabupaten Balangan yang memiliki delapan kecamatan dengan luas wilayah lebih kecil,” ungkapnya.
Mestinya, papar Tamliha lebih jauh, Kabupaten Banjar yang memiliki dua puluh kecamatan dengan luas wilayah yang cukup besar targetnya harus lebih besar, tidak hanya Rp2,7 Terliun.
“Pembangunan di Kabupaten Banjar tidak akan bisa selesai. Saya harap lebih fokus kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kalau cuman Rp250 Miliar itukan hanya menekan dari pajak-pajak pasar saja,” tutupnya.(zai/BBAN)