Link, Martapura – Mengaku miris dengan kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sungkai 1, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar yang berpotensi ambruk, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Banjar, Ahmad Sarwani mengingatkan anak didik harus tetap mendapatkan pelayanan pembelajaran secara prima, jangan sampai tidak terlayani.
“Saya tidak menanggapi dari sisi infrastrukturnya. Tapi saya menanggapi bagaimana agar anak didik tetap mendapatkan pelayanan pembelajaran secara prima, jangan sampai tidak terlayani,” ujar Dewan Pendidikan, Ahmad Sarwani, saat dikonfirmasi melalui via telepon menanggapi kondisi bangunan SDN Sungai 1, pada Senin (21/4/2025).
Karena itu, lanjut Politisi NasDem ini lebih jauh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dan satuan pendidikan harus memikirkan alternatif untuk menjamin dan menunjang kegiatan belajar mengajar.
“Silakan lakukan kegiatan rehabilitasi/rekontruksi bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Yang penting pelaksanaannya harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tetap mengacu sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi harus betul-betul,” pesannya.
Penekan tersebut disampaikan Sarwani untuk memastikan anak didik pada satuan pendidikan tetap terlayani, tak terkecuali keselamatannya.
“Saya sangat menyayangkan adanya kejadian itu, karena berdampak pada proses pembelajaran. Makanya ke depan pembangunan infrastruktur, mekanisme pengawasan dan kontrol dari pihak yang berwenang harus lebih maksimal dilaksanakan guna mendapatkan hasil bangunan yang berkualitas,” imbau Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Banjar ini.
Tak hanya itu, mengingat Disdik Kabupaten Banjar akan melakukan kegiatan rekontruksi bangunan dua lantai SDN Sungkai 1 yang berpotensi ambruk dengan APBD sebesar Rp2,1 Miliar di tahun ini. Selaku Ketua Dewan Pendidikan, Sarwani akan segera meninjau langsung ke lapangan.
“Proses rehabilitasi bangunan tentunya ada proses relokasi anak didik. Karena itu dalam minggu depan Dewan Pendidikan akan coba melakukan mediasi ke pihak sekolah dan komite untuk mengetahui apa saja persiapan yang tengah dilakukan satuan pendidikan untuk menjamin layanan pendidikan tetap berjalan maksimal tanpa mengurangi durasi belajar mengajar,” ucapnya. (zainuddin/BBAM)