spot_img

Dikritik LSM, Kajari Banjarbaru Buka Suara

Link, Banjarbaru – Mendapat kritikan tajam dari Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen (LSM KPK-APP) Kalimantan Selatan, Kajari Banjarbaru pun buka suara.

Kajari Banjarbaru Hadiyanto, buka suara terkait kritikan dari LSM KPK-APP soal penanganan perkara dugaan korupsi dana hibah Rp6,7 M Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banjarbaru.

“Sampai saat ini kami terus berkonsentrasi melakukan pendalaman materi pada Cabang Olahraga (Cabor) KONI Banjarbaru,” tulis Hadiyanto melalui aplikasi WhatsApp saat dikonfirmasi Linkalimantan.com, terkait kritikan LSM KPK-APP Kalsel, Sabtu 15 Oktober 2022.

Selain melakukan pendalaman materi pada Cabor KONI Banjarbaru ungkap mantan penyidik KPK RI ini, pihaknya juga sambil menunggu hasil audit  Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Semuanya nanti akan terungkap. Tetapi pastinya saat ini kami masih menunggu hasil audit,” tulisnya.

Dibagian lain, Hadiyanto yang telah mengantarkan dua petinggi KONI Banjarbaru sebagai tersangka perkara tersebut menegaskan, pihaknya bekerja semaksimal mungkin.

“Karena itu, materi yang kami dalamai bukan hanya sekadar menelisik dokumen yang ada. Lebih dari itu, kami juga melakukan pendalaman materi ke lapangan. Cross cek antara data yang tercatat di dokumen pengelolaan dana hibah dan realita di lapangan,” katanya.

Baca juga  Kerugian Perjadin Jilid 1 DPRD Banjar Diatas Rp 500 Juta

Sebelumnya, Kamis 13 Oktober 2022, kinerja Kejari Negeri Banjarbaru dalam menanganan Perkara KONI Banjarbaru mendapat sorotan tajam dari kalangan LSM.

Adalah Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen (LSM KPK-APP) Kalimantan Selatan Aliansyah yang mengkritik Kajari Banjarbaru kurang serius dalam menangani perkara yang sudah empat tahun berjalan.

“Kalau kami lihat dan ikuti, sepertinya Kejaksaan Negeri Banjarbaru ‘masuk angin’ dalam menangani Perkara KONI,” tuding Ali.

Tudingan tersebut bukan tanpa alasan jelas Ali, karena kinerja Kajari Banjarbaru hanya di awal-awal kepemimpinan saja begitu kencang, sebagaimana dua pejabat Kajari Banjarbaru terdahulu.

“Melihat perkembangan kinerja Kejari Banjarbaru belakangan ini, ternyata penanganannya sama saja dari yang sebelum-sebelumnya. Modusnya sama, kencang diawal letoy (lemah, rd) kemudian,” tuding Ali melalui pesan suara WhatsApp kepada Linkalimantan.com, Kamis 13 Oktober 2022.(oetaya/BBAM/ft: dok)

BERITA LAINNYA

spot_img

BERITA TERBARU