Kamis, Februari 6, 2025
BerandaLinkFemmeDina Boluarte Presiden Perempuan Pertama Peru

Dina Boluarte Presiden Perempuan Pertama Peru

Linkalimantan.com-Bulan Desember tahun lalu, Peru akhirnya memiliki presiden perempuan pertama mereka setelah Dina Boluarte dilantik sebagai presiden baru. Dina Boluarte dilantik setelah mantan presiden sebelumnya, Pedro Castillo, secara mengejutkan muncul di televisi dan mengumumkan untuk membubarkan kongres dan menerapkan jam malam nasional.

Boluarte memberikan reaksi di Twitter terhadap tindakan Castillo, mengatakan bahwa tindakannya tersebut akan memperburuk krisis politik dan institusional di Peru. Sebenarnya siapa Dina Boluarte? Yuk, cari tahu sosok dan perjalanan kariernya di bawah ini sebagaimana dilansir dari Women’s Agenda!

Sosok Dina Boluarte

Lahir pada tahun 1962 di wilayah Andes selatan Apurimac, bagian barat daya Lima, Boluarte merupakan seorang guru sekolah pedesaan sebelum memulai karier di bidang politik. Ibu dua anak ini fasih berbahasa Spanyol dan Quechea.

Dia juga bekerja sebagai pengacara di kantor pendaftaran dan identifikasi nasional Peru, yang mengawasi akta kelahiran, kematian, dan pernikahan. Pada tahun 2007, dia menjadi penasihat manajemen senior di National Registry of Identification and Civil Status di Surco, sebuah distrik di Lima.

Dalam pemerintahan Castillo, Boluarte menjabat sebagai Wakil Presiden, serta menjalankan tugas sebagai Menteri Pembangunan dan Inklusi Sosial. Dalam wawancara tahun 2021 dengan CNN, Boluarte berkata, “Kami membutuhkan kongres yang bekerja untuk kebutuhan masyarakat Peru dan yang berkoordinasi secara positif dengan eksekutif, sehingga kedua kekuatan negara dapat bekerja secara terorganisir untuk memenuhi berbagai kebutuhan Peru.”

Baca juga  Salma Al-Majidi Perempuan Arab Pertama Yang Diakui FIFA

“Kami tidak menginginkan kongres yang menghalangi. Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya akan menutup kongres,” lanjutnya. Peru telah mengalami rotasi presiden dalam beberapa tahun terakhir, dengan enam presiden berbeda dalam beberapa tahun, termasuk tiga presiden dalam rentang waktu satu minggu pada November 2020 setelah Presiden Martin Vizcarra dilengserkan karena tuduhan korupsi.

Pengambilan Sumpah Kabinet

Boluarte bersumpah di kabinetnya, meminta masing-masing dari 17 menteri baru yang terdiri dari 9 menteri pria dan 8 menteri perempuan untuk berjanji melawan korupsi dan menjalankan tugas mereka. Dalam pidato pertamanya sebagai Presiden, Boluarte berjanji kepada masyarakat untuk memberikan sebuah pemerintahan yang akan terbuka untuk dialog dan yang akan bekerja untuk pengaktifan kembali ekonomi Peru menuju jalur kemajuan.

“Saya ingin meyakinkan Anda bahwa saya telah bekerja keras dalam membentuk kabinet menteri untuk persatuan dan konsolidasi demokrasi, itu berada pada tingkat yang dibutuhkan negara,” katanya. Boluarte menyerukan gencatan senjata politik untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional dan berjanji untuk memerangi korupsi dengan bantuan Kantor Kejaksaan Agung dan Kantor Pengawas Keuangan.

Negara berpenduduk 33 juta jiwa ini telah berjuang menghadapi kekeringan terburuk dalam setengah abad, menghancurkan industri pertanian dan seluruh komunitas di Andes selatan. Sejak pandemi dimulai, negara tersebut telah mencatat sekitar 4,3 juta infeksi dan 217 ribu kematian. (why/net)

Sumber: Beautynesia.id

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER