Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlineDinkes Kalsel Imbau Faskes Tak Resepkan Obat Sirup

Dinkes Kalsel Imbau Faskes Tak Resepkan Obat Sirup

Link, Banjarbaru – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), bergerak cepat merespon surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Yakni soal penyetopan sementara obat sirup untuk anak-anak.

Diaudin Kepala Dinkes Provinsi Kalsel menjelaskan,  surat edaran Kemenkes tersebut  berhubungan dengan adanya penyakit gagal ginjal pada anak, yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sampai saat ini yang disangkakan atau diduga itu adalah campuran sirup apa saja, tidak ada pengecualiannya.

“Sekali lagi itu cuma baru diduga belum dipastikan, apakah memang itu penyebabnya memang sirup. Oleh karena itu untuk waspadaan, oleh kemenkes menghimbau supaya kepada seluruh fasilitas Kesehatan (faskes), seluruh dokter jangan dulu menggunakan meresepkan sirup untuk pasiennya,” jelas Diaudin.

Selanjutnya juga apotek-apotek dihimbau untuk, tidak menjual dulu obat yang berbentuk sirup atau cair. Tapi, penyetopan ini tidak permanen, Ia berharap dalam waktu secepatnya, sudah ada kesimpulan penyebab pasti dari gagal ginjal tersebut.

“Nanti setelah diketahui penyebab pastinya, baru di dievaluasi lagi himbauan,” pungkasnya.

Baca juga  Uniska Perkuat Kemajuan Pasar Terapung Lok Baintan

Ia menekankan, bahwa di Kalsel sendiri tidak ada kasus gagal ginjal tersebut. Sebelumnya, memang ada muncul informasi bahwa di Kalsel menyumbang kasus. Namun setelah di Konfirmasi ulang, ke Ikatan Dokter Anak Indonesia wilayah Kalsel ternyata tidak ada.

“Jadi kita sudah konfirmasi juga ke pusat dan, alhamdulillah di pusat juga sudah tidak menyebutkan lagi Kalsel sebagai salah satu provinsi yang ada kasus,doakan saja mudah-mudahan tidak ada kasus,” tambahnya.

Selain itu ia menjelaskan, saat ini Ikatan Apoteker Indonesia juga sudah mengeluarkan statement. Bahwa, selama ini obat-obat yang ada itu sudah diuji, sudah dikeluarkan lewat Balai POM dan kandungannya tidak melebihi batas yang ditentukan.

“Sekali lagi ini masih diduga, belum pasti nah jadi tidak boleh juga sembarangan mengatakan bahwa ini penyebabnya. Kenapa itu dikeluarkan dikeluarkan himbauan, karena untuk meningkatkan kewaspadaan,” tutupnya.(wahyu/BBAM)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER