Link, Banjarbaru – Puluhan peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dinyatakan Kompeten oleh Penguji. Diketahui UKW Angkatan pertama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Banjarbaru dan angkatan XIX PWI Kalsel ini, digelar dua hari sejak 21 November hingga 22 November di Novotel Banjarmasin.
Saat penutupan Direktur UKW Pusat, Firdaus Komar, menyatakan kebanggaannya terhadap peserta yang telah menjalani serangkaian ujian.
Firdaus Komar menekankan bahwa persiapan peserta bukan hanya pada saat UKW, melainkan sudah dari pra UKW yang memberikan motivasi untuk mengikuti ujian dengan baik.
“Dalam penilaian, terdapat 24 peserta yang ikut UKW. Yang dinyatakan kompeten ada 22 peserta, 1 kabur, dan 1 belum kompeten,” ujarnya.
Firdaus Komar juga menyoroti pentingnya etika perilaku jurnalistik dan perilaku pribadi. Ia menegaskan bahwa kemampuan diri peserta tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga pada media dan pemerintah daerah.
Ia berharap kegiatan serupa tetap berlanjut di masa mendatang, termasuk UKW kategori madya dan utama.
Mereka menegaskan bahwa target UKW bukan hanya kualifikasi, tetapi juga output yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan demikian, hasil jurnalistik yang berkualitas akan meningkatkan pengetahuan pembaca dan memberikan dampak positif pada masyarakat.
Sementara itu, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmi, memberikan apresiasi luar biasa kepada panitia PWI Banjarbaru yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kami ucapan apresiasi dan terimakasih kepada para peserta yang tetap bertahan dalam ujian serta Pemerintah Kota Banjarbaru yang berkomitmen mendukung kegiatan ini,” ucap Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmi.
Disisi lain, salah seorang wartawan media online yang ikut UKW, Putri Aulia juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin yang memberikan dukungan penuh kegiatan UKW.
“Alhamdulillah bisa ikut UKW secara gratis yang difasilitasi oleh Pemkot Banjarbaru,” ungkapnya.
Menurut Aulia Putri, mengikuti UKW bukan sekadar ujian, melainkan komitmen untuk menjadi wartawan yang berintegritas.
Peserta lainnya, dalam kesannya, menyebutkan bahwa selain menyegarkan pengetahuan jurnalistik, mereka juga mendapatkan panduan pemberitaan ramah anak.
“Harapannya, pengetahuan ini dapat diaplikasikan dalam tugas kami dengan tingkat profesionalitas sesuai aturan yang berlaku,” kata Ratino. (wahyu)
