Link,Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Lamhot Sinaga meminta Menteri ESDM Arifin Tasrif, untuk buka suara perihal video pengakuan Ismail Bolong soal mafia tambang.
Dilansir dari https://www.cnnindonesia.com/ video Ismail Bolong tersebut mengungkap masalah mafia tambang yang melibatkan jenderal kepolisian.
Dalam video itu, Ismail menyebut ada uang setoran untuk Kabareskim Polri Komjen Pol Agus Andrianto atas bisnis tambang ilegal di wilayah Desa Santan Hulu, Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
“Ada pertanyaan dari banyak teman-teman, adanya yang viral mengenai pengakuan dari Ismail Bolong. Nah ini juga mungkin Pak Menteri perlu kita respons, karena ini sangat terkait dengan pendapatan negara,” ujar Lamhot dalam rapat dengar Komisi VII dengan Kementerian ESDM, Senin (21/11).
Ia juga mengingatkan jangan sampai isu tersebut terus menjadi bola liar sehingga membingungkan masyarakat.
“Jangan sampai ini viral ke mana-mana dan gak jelas juntrungannya. Ini juga menyangkut kita, baik Kementerian ESDM juga di Komisi VII,” kata dia.
Oleh karena itu, Lamhot kembali meminta Arifin untuk memberikan respons terkait video tersebut. Harapannya, isu itu bisa diketahui secara jelas.
“Nah kalau bisa Pak Menteri merespons ini supaya kita bisa menjawab kalau ada teman-teman pers yang bertanya ke kita,” ujar Lamhot.
Pembahasan terkait mafia tambang kembali diperbincangkan usai gaduh video purnawirawan polisi berpangkat Aiptu Ismail Bolong mengatakan ada uang setoran untuk Agus.
Dalam video yang viral, Ismail mengaku menyerahkan uang Rp6 miliar kepada Agus atas bisnis tambang ilegal di wilayah Desa Santan Hulu.
Namun, Ismail kini meralat pernyataannya tersebut. Ismail menyampaikan permintaan maaf kepada Agus. Ia mengaku membuat video sebelumnya karena di bawah tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang kala itu masih menjabat sebagai Karopaminal Polri.
Dia mengaku heran video itu kembali ramai saat ini. Di video terbaru, Ismail mengaku tak pernah bertemu apalagi memberikan uang kepada Kabareskrim.
“Jadi, dalam hal ini saya klarifikasi. Saya tak pernah berikan uang kepada Kabareskrim, apalagi bertemu Kabareskrim,” kata Ismail dalam video terbarunya. (link/net)