Link, Banjarbaru – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru, kritisi pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang dinilai mubazir.
Anggota DPRD Kota Banjarbaru Nurkholis mengkritik pembangunan JPO yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Kilometer 34 atau samping pom bensin. Karena dianggap mubazir dan buang-buang anggaran.
Nurkhalis yang Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banjarbaru mengatakan, apa yang disampaikannya bukanlah semata-mata hanya kritikan saja, tetapi ada solusi yang disampaikannya.
“Alangkah baiknya jika dana untuk bangunan JPO itu digunakan untuk mengatasi masalah banjir dulu, salah satunya yang ada di daerah Kecamatan Cempaka. Karena kita ketahui bersama banjir di daerah tersebut telah menjadi langganan, baru saja sebentar hujan turun wilayah daerah itu sudah banjir,” ungkapnya (5/8).
Ironiskan, semula anggarannya Rp3,5 M kemudian bertambah hibgga totolnya mencapai Rp. 5 Miliar.
“Dulunya anggaran Rp 3,5 Milar, tapi karena alasan bahan naik, maka bertambah lagi jadi Rp. 5 Miliar,” lanjutnya.
Ditambahkannya, untuk itu dia mengaku sudah sering melakukan penolakan pembangunan JPO yang ada, namun diakrenakan kalah suara akhirnya tetap dilaksanakan.
“Yang terpenting saya sudah menyuarakannya, tapi karena saya minoritas kalah dengan mayoritas,” tambahnya.
Sementara itu salah satu warga, Rudi mengatakan, tidak mengetahui bahwa di area tersebut ingin dibangun JPO. Pasalnya pembangunan tersebut tidak ada plang bagaimana disain bangunannya, sehingga membuat dirinya bertanya-tanya.
“Biasanya jika ada bangunan maka, ada gambar desainnya ini tidak ada. Gambar desain itu juga kan bermanfaat, agar masyarakat bisa mengetahui seperti apa bentuknya, jika tidak ada seperti ini kan aneh,” ungkapnya ucapnya saat ditemui di sekitaran lokasi pembangunan usai membeli sesuatu di salah toko daerah itu. Senin (8/8).
Selain tidak adanya desain bangunan lanjutnya, paling anggaran juga tidak ada dilihatnya.
“Tapi mungkin saja ada tapi letaknya saya tidak tahu dimana,” lanjutnya.
Dirinya berharap agar plang dan disain bisa ditampilkan agar masyarakat dapat melihat, anggaran serata kontruksi pembangunannya.
“Saya harap pemerintah ada keterbukaan lah, tidak hanya itu, tolong juga untuk keamanan, pekerja dan para pengguna jalan di perhatikan, karena hingga saat ini di tempat proyek, hilir mudik kendaraan dan mobil di Jalan Putri Junjung Buih masih bisa beroperasi,” akhirnya.
Perlu diketahui, didalam LPSE Kota Banjarbaru bahwa tender tersebut dana pembangunan JPO menghabiskan anggaran Rp. 5 Miliar.(oetaya/BBAM)