spot_img

Dukung KRI, TNI AL Luncurkan Kapal Harbour Tug

Link, Cirebon – Untuk mendukung operasional Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam melaksanakan tugas pemanduan dan penundaan di pelabuhan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) luncurkan Kapal Harbour Tug.

Peluncuran Kapal Harbour Tug produksi dalam negeri ini dipimpin oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasal, Laksda TNI Eko Sunarjanto, di Galangan PT. Dok Bahari Nusantara, Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (14/12/2024). Kapal ini akan memperkuat jajaran Komando Armada I (Koarmada I) TNI AL, khususnya di Lantamal IV Batam.

Kapal Harbour Tug yang baru diluncurkan memiliki dimensi panjang 30 meter, lebar 11,6 meter, dan tinggi 5,1 meter. Dengan kecepatan maksimal mencapai 12 knot, kapal ini dirancang untuk mendukung pergerakan manuver Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) keluar-masuk pelabuhan dengan lebih efektif. Fitur-fitur canggih pada kapal ini juga meningkatkan kemampuan operasionalnya dalam mendukung kelancaran tugas-tugas TNI AL.

Kapal Harbour Tug dilengkapi dengan peralatan Fire Fighting berkapasitas 600 m³ dan jangkauan 100 meter, yang memungkinkan kapal ini berfungsi sebagai kapal Search and Rescue (SAR). Fitur ini menjadikannya andal dalam pemadaman kebakaran di laut serta evakuasi korban dalam situasi darurat.

Baca juga  SNBP Akan Diumumkan, 43.805 Siswa Diterima PTN

Kapal itu akan memperkuat pengawasan dan pengamanan perairan Indonesia, membantu memperlancar operasional kapal perang Indonesia, dan mendukung berbagai misi keamanan laut yang vital. Sebagai bagian dari Komando Armada I (Koarmada I), kapal ini akan ditempatkan di Lantamal IV Batam dan siap menjalankan peran penting dalam menjaga kedaulatan Indonesia di perairan internasional.

Komitmen TNI AL Tingkatkan P3DN

Peluncuran kapal pendukung KRI tersebut juga menjadi bukti komitmen TNI AL terhadap program Pemerintah Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Kapal ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia dengan memanfaatkan produk lokal dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Program itu diharapkan dapat memperkuat daya saing industri pertahanan Indonesia sekaligus mendukung perekonomian nasional.

Dengan peluncuran itu, TNI AL menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat armadanya, meningkatkan kemampuan operasional, dan memastikan pengamanan serta pengawasan yang lebih efektif terhadap perairan Indonesia. Selain itu, langkah ini juga mendukung visi Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam bidang pertahanan dan keamanan. (spy)

BERITA LAINNYA

spot_img

BERITA TERBARU