Selasa, Agustus 19, 2025
BerandaHeadlineEdukasi Masyarakat, DLH Kalsel Gelar Pilah Sampah Dapat Sembako

Edukasi Masyarakat, DLH Kalsel Gelar Pilah Sampah Dapat Sembako

Link, Banjarbaru –  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar kegiatan Pilah Sampah Dapat Sembako. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat bahwa sampah yang ada di sekitar dapat bernilai ekonomi jika dikelola dengan benar.

Plt. Kepala DLH Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, menyampaikan, kegiatan ini bukan dimaksudkan untuk menjadikan sampah sebagai “berkah”, melainkan mengajak masyarakat agar sadar bahwa sampah yang dipilah dapat mendatangkan manfaat.

“Sampah organik seperti sisa makanan atau sayuran bisa dijadikan kompos dengan ember tumpuk. Sementara sampah anorganik, mulai dari botol plastik, kardus, seng bekas hingga minyak jelantah dapat ditukar melalui Bank Sampah,” Kata Fathimatuzzahra, Banjarbaru, Selasa (19/8/2025).

Melalui kegiatan ini, masyarakat yang menukarkan sampah akan mendapatkan sembako atau barang lain dengan nilai lebih tinggi dari penukaran biasa.

“Kalau biasanya hasil tabungan di bank sampah senilai Rp5 ribu, di acara ini bisa mendapat bonus berupa mie instan, minyak goreng, beras, hingga voucher pakaian bekas. Jadi masyarakat tidak rugi, justru untung dua kali lipat,” tambahnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan doorprize menarik berupa tumbler, stiker bertema lingkungan, hingga berbagai hadiah lainnya yang semakin menyemarakkan kegiatan. Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga berpartisipasi dengan menyumbangkan pakaian layak pakai untuk masyarakat.

Program Pilah Sampah Dapat Sembako sendiri terbukti berkontribusi mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Data DLH mencatat, pasca penutupan TPA Banjarmsin, jumlah sampah yang masuk awalnya mencapai 400 ton per bulan, namun kini berkurang menjadi sekitar 200 ton per bulan.

BACA JUGA :  KAI Kalsel Dijak Aktif Mengedukasi Masyarakat Sadar Hukum

Lebih jauh, DLH Kalsel juga tengah mendorong pemanfaatan teknologi pengolahan sampah, termasuk penggunaan alat pemilah (gibrik) di TPS 3R. Sampah organik dapat dijadikan kompos, sementara sampah anorganik bernilai dapat ditukar ke bank sampah. Untuk residu yang tidak bernilai, akan diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara melalui kerja sama dengan PT ITP maupun PT KOR di Tabalong.

“Residu seperti bekas kemasan yang tidak bisa dijual, akan dicacah, dipres, dan diolah sesuai standar perusahaan mitra. Dengan begitu, sampah residu pun tidak hanya ditimbun di tanah, melainkan bisa menjadi sumber energi,” terang Fathimatuzzahra.

Ia menegaskan, program pengelolaan sampah ini sejalan dengan prioritas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang mendorong pemanfaatan waste to energy. Kalimantan Selatan termasuk salah satu provinsi yang diprioritaskan menuju pemanfaatan RDF dengan kapasitas minimal 1.000 ton per hari.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar memilah sampah, sehingga lingkungan lebih bersih, volume sampah berkurang signifikan, dan pada saat yang sama sampah juga bisa mendatangkan nilai ekonomi,” pungkasnya. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER