7.4 C
New York
Selasa, Oktober 15, 2024

Buy now

spot_img

Gedung SDN 2 Sungai Kitano Lapuk dan Membahayakan

Link, Martapura – Perhatian Pemkab Banjar terhadap pembangunan di sektor pendidikan, patut dipertanyakan.

Belum lagi usai masalah SDN 4 dan 6 Bawahan Selan Mataraman yang terkesan dikalahkan dengan kepentingan tambang batubara, kini muncul lagi kondisi memprihatinkan di dunia pendidikan. Adalah kondisi Gedung SDN 2 Sungai Kitano, Martapura Barat, Kabupaten Banjar yang dinilai sudah tidak layak guna lagi.

“Saya kemarin dapat keluhan dari warga yang mengabarkan kondisi SDN 2 Sungai Kitano sudah sangat memprihatinkan. Benar saja, dengan kondisi sebagian konstruksi bangunan yang sudah lapuk ini jelas aktivitas belajar mengajar di sini sudah membahayakan bagi keselamatan 90 siswa yang ada,” ungkap Ketua DPRD Banjar HM Rofiqi di salah satu ruangan SDN 2 Sungai Kitano, Kamis, 12 Desember 2022.

Apa yang disampaikan Rofiqi tidaklah berlebihan. Mengingat kondisi bangunan yang terbuat dari kayu papan itu terlihat sudah lapuk. Bahkan sudah ada yang patah sehingga lantai sekolah terlihat berlubang.

“Tadi diinformasi jika kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak 2 tahun terakhir. Kurang lebih setelah banjir besar melanda wilayah Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu,” sebutnya.

Lebih jauh, politisi Partai Gerindra ini menyentik kebijakan Pemkab Banjar yang seolah minim perhatian terhadap sektor pembangunan pendidikan.

Baca juga  Ruas Jalan Jati Baru, Astambul Ambruk

“Saya menilai bangunan sekolahan ini harus diganti. Karena kondisinya sudha tidak layak dan sangat membahayakan. Tiang-tiangnya ada yang sudah lapuk. Ditambah lagi lantainya juga banyak yang berlubang dan bertambal,” katanya.

Rofiqi pun mengingatkan, jika pembangunan di bidang pendidikan merupakan skala prioritas yang sudah dicanangkan pemerintah.

“Dengan demikian, supdah sepatutnya pembangunan sektor pendidikan dijadikan prioritas utama yang harus dilakukan Pemkab Banjar,” katanya.

Karena begini paparnya lebih jauh, ada beberapa serapan anggaran APBD Kabupaten Banjar untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mendesak.

“Contoh pekerjaan paving blok. Jauh lebih penting dan memberikan manfaat besar jika serapan anggaran yang miliaran tersebut diarahkan ke dunia pendidikan. Seperti kondisi SDN2 Kitano yang harus sesegera mungkin direhabilitasi,” ujarnya.

Untuk itu lanjutnya lagi, DPRD Kabupaten Banjar akan menindaklanjuti temuan-temuan masalah pendidikan di lapangan untuk menjadi bahasan prioritas dewan.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Sungai Kitano, Hj Nurul Hidayah menegaskan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama.

“Sudah lama kondisi seperti ini,” ujar. (spy)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU