Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlineGunung Api Karangetang Sulut Erupsi, Kini Berstatus Waspda

Gunung Api Karangetang Sulut Erupsi, Kini Berstatus Waspda

Linkalimantan.com – Gunung Api Karangetang, salah satu gunung paling aktif di Indonesia kini berstatus level III Siaga.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menaikkan status Gunung Api Karangetang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) dari level II atau waspada menjadi level III Siaga per tanggal 8 Februari 2023.

Disadur dari https://www.cnbcindonesia.com, Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Oktory Prambada menyebut gunung api yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara merupakan suatu gunung api kepulauan yang berjarak sekitar 146 KM dari kota Manado. Gunung api ini sendiri merupakan gunung api yang paling aktif di Indonesia selain Merapi, Semeru dan Anak Krakatau.

“Berdasarkan data pemantauan dan analisis potensi bahaya dapat disimpulkan bahwa tingkat aktivitas ditingkatkan dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) per tanggal 8 Februari 2023 pukul 16.00 WIB,” kata dia dalam Konferensi Pers, Kamis (9/2/2023).

Menurut analisis aktivitas gunung api per tanggal 9 Februari 2023, aktivitas Gunung Karangetang berupa aliran lava atau guguran yang dapat berlangsung lama, beberapa bulan bahkan hingga tahun. Adapun potensi bahaya dari aktivitas gunung api ini berupa aliran lava, guguran lava, dan aliran piroklastik (awan panas).

Baca juga  Gunung Semeru Erupsi, Status Level Tiga

“Guguran lava dapat berasal dari kubah lava dan tumpukan material di lereng Gunung Karangetan. Kubah lava merupakan tumpukan material lava di puncak,” ujarnya.

Adapun, mengacu pada potensi bahaya erupsi Gunung Karangetang, maka Badan Geologi saat ini menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas. Diantaranya yakni di radius 2,5 km dari kawah utama serta perluasan sektoral ke arah Selatan dan Tenggara sejauh 3,5 km.

“Sehingga peta bencana Gunung Api Karangetan 8 Februari kami rekomendasikan, bahwa agar tidak melakukan aktivitas apapun pada radius 2,5 km yang berpusat di kawah utama. Kemudian di sektor Tenggara dan Selatan sekitar 3,5 km itu rekomendasi kami,” kata dia.(net)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER