Minggu, Juli 7, 2024
BerandaHeadlineGunung Ile Lewotolok Alami Ratusan Gempa Hembusan

Gunung Ile Lewotolok Alami Ratusan Gempa Hembusan

Link, NTT – Fenomena gunung meletus belakangan ini kerap terjadi. Setelah Gunung Ruang di Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Ile Lewotolok NTT yang mengalami gempa hebusan ratusan kali.

Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT  melaporkan, terhitung sejak Rabu (1/5/2024) pukul 00.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA terjadi gempa hembusan sebanyak 348 kali.

“Ada 348 kali aktivitas kegempaan hembusan terjadi di puncak Gunung Lewotolok,” kata petugas pembuat laporan hasil pengamatan gunung Ile Lewotolok Fajaruddin M. Balido melalui keterangan resmi seperti dilansir Infopublik, Kamis (2/5/2024).

Menurut Fajaruddin,  dari 348 gempa hembusan itu menimbulkan amplitudo berkisar dari 1.4-22.4 milimeter, dengan durasi berada pada kisaran 19 hingga 152 detik.

Sementara aktivitas kegempaan lainnya juga terjadi seperti vulkanik dangkal berjumlah 12 kali dengan amplitudo 1.1 hingga 6.5 milimeter dengan durasi kisaran 4 hingga 10 detik.

Kemudian Vulkanik dalam berjumlah 10 kali dengan amplitudo berkisar dari 1.4 hingga 10 milimeter dengan durasi 5 hingga 17 detik. Sementara tektonik jauh tercatat hanya 1 kali dengan amplitudo 4.4 milimeter dengan durasi 96 detik.

Baca juga  PVMBG Minta Masyarakat Sekitar Gunung Merapi Waspada

Fajaruddin menuturkan, bahwa secara visual gunung jelas bisa diamati dengan kategori kabupaten pada kisaran 0-I. Sementara itu asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, tebal dan tinggi 25-400 meter di atas puncak kawah.

“Gunung juga teramati ada sinar api di puncak dan gemuruh lemah, nihil,” ujar dia.

Dia menambahkan, bahwa status gunung tersebut juga masih dalam status level III atau siaga. Lalu berdasarkan laporan mingguan yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) disebutkan bahwa aktivitas vulkanik di gunung itu masih cukup tinggi.

Karena itu Badan Geologi pun merekomendasikan masyarakat Desa Lamatokan dan Jontona agar mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.

Sedangkan masyarakat Desa Jontona dan Todanara direkomendasikan agar tidak memasuki wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer dari pusat aktivitas gunung. (spy)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER