Link, Banjarmasin – Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan menggelar kegiatan Collapsed Structure Search and Rescue (CSSR) atau pelatihan pencarian dan pertolongan korban pada bangunan runtuh. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan narasumber nasional yaitu Ade Hermawan, selaku praktisi kebencanaan dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Ditjen Linjamsos Kementerian Sosial RI.
Ade Hermawan dalam arahannya menyampaikan, pelatihan ini sangat penting sebagai investasi pengetahuan bagi para peserta, khususnya relawan Tagana, mengingat ancaman bencana di Indonesia sangat beragam dan tidak bisa diprediksi.
“Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menambah kapasitas teman-teman, karena ancaman bencana di Indonesia ini sangat bervariasi. Mulai dari gempa, longsor, banjir, hingga potensi megathrust yang mengancam wilayah pesisir,” kata Ade, Banjarmasin, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, ilmu yang diperoleh dalam pelatihan CSSR bukan hanya tentang teknik rescue semata, tetapi juga tentang proses pencarian yang tepat, aman, dan terkoordinasi.
“Tagana itu tidak hanya bertugas menolong, tetapi juga harus memahami metode pencarian yang efektif. Inilah yang menjadi nilai penting dari pelatihan ini,” tambah Ade.
Dirinya juga mengapresiasi langkah Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi satu-satunya provinsi yang menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas di bidang rescue tahun ini.
“Saat ini, saya belum melihat ada kegiatan sejenis di provinsi lain karena pemerintah pusat maupun daerah sedang melakukan efisiensi. Jadi apa yang dilakukan Dinas Sosial Kalsel ini luar biasa, menjadi contoh bagi daerah lain,” ucapnya.
Kegiatan CSSR ini juga melibatkan Basarnas Banjarmasin dan unsur relawan kebencanaan lainnya, sebagai bentuk kolaborasi antar instansi dalam upaya penanganan bencana.
“Sinergi dengan Basarnas dan berbagai pihak sangat penting. Karena dalam operasi pencarian dan pertolongan, koordinasi menjadi kunci utama keberhasilan,” terangnya.
Ia pun berpesan agar para peserta tidak berhenti belajar setelah pelatihan ini selesai.
“Ini bukan akhir, tapi awal untuk terus menggali ilmu dan memperdalam kemampuan di bidang pencarian dan pertolongan. Teruslah belajar, berlatih, dan bekerja sama dengan pihak manapun agar kapasitas kita semakin meningkat,” tandasnya. (tri)