Link, Banjarmasin – Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman beserta istri drg.Ellyana Trisya menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Kalimantan Selatan (Kalsel) Tahun 2025 di Halaman depan Stadion 17 Mei Banjarmasin, Minggu (9/11/2025) pagi.
Kegiatan bertema “Don’t Miss A Beat, Tetap Bergerak & Berdetak”, sebagai ajakan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan jantung melalui aktivitas fisik sederhana rutin yang dipimpin langsung Wagub Kalsel Hasnuryadi Sulaiman dan oleh Ketua YJI Kalsel, drg Ellyana Trisya Hasnuryadi.
Rangkaian kegiatan yang meliputi Senam Jantung Sehat Serentak, syukuran HUT ke-44, hingga bakti sosial pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.
Wagub Hasnuryadi Sulaiman dan istri drg. Ellyana Trisna pun turut bersama-sama senam jantung sehat. Selain senam jantung sehat, kegiatan juga diisi dengan kegiatan bhakti sosial.
Wagub Hasnuryadi Sulaiman atas nama Pemerintah Provinsi Kalsel mengucapkan selamat HUT ke-44 YJI Tahun 2025.
“Selamat HUT ke-44 YJI. Semoga di usia yang semakin matang ini berperan membangun kesadaran masyarakat dengan gaya hidup yang sehat dan aktif,” pesan Wagub Kalsel.
Tak itu saja, Wagub menyebut Pemprov Kalsel bersama-sama dengan YJI Kalsel akan berkolaborasi dan berkontribusi untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat.
Sementara itu, drg Ellyana Trisya dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjadikan gaya hidup sehat sebagai kebiasaan sehari-hari, bukan hanya dilakukan ketika sakit datang.
“Olahraga ringan seperti senam jantung ini penting untuk menjaga ritme kehidupan kita, jangan tunggu sakit baru peduli, kami ingin masyarakat menjadikan gerak dan pola hidup sehat sebagai kebiasaan,” ujarnya.
Selain senam, YJI Kalsel menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan meliputi cek tekanan darah, kolesterol, hingga deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak.
Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional YJI yang selama setahun terakhir telah memberikan pengobatan dan pendampingan kepada lebih dari 100 anak penderita jantung bawaan di berbagai wilayah.
“Deteksi dini sangat penting, terutama pada anak-anak, dengan mengetahui sejak awal, penanganan bisa lebih cepat dan peluang sembuh jauh lebih besar,” tuturnya. (tri)

