Link, Banjarbaru – Petani di Jalan Kurnia, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru menikmati keuntungan dari budidaya tanaman cabai. Karena saat ini, harga cabai keriting di tingkat petani mulai merangkak naik, yakni menjadi Rp 40.000 per kilo dari harga sebelumnya Rp 28.000 per kilo.
“Harganya naik, sekarang harganya mencapai Rp 40.000 per kilo. Sebelumnya harga yang kami terima Rp 28.000, terus naik Rp 35.000 per kilo. Alhamdulillah sekarang harga naik lagi menjadi Rp 40.000 per kilo,” tutur petani cabai keriting Rasimin, Kamis (8/9/2022).
Rasimin mengatakan, di lahan sepertiga yang ditanami cabai keriting dirinya bisa memanen hingga lima kwintal.
“Lahan saya satu hektare kemudian dibagi tiga yang ditanami 3 jenis tanaman salah satunya cabai keriting. Sekali panen menghasilkan lima pikul cabe keriting,” ucapnya.
Ia menyebutkan, dengan harga jual Rp 40.000 per kilo, petani sudah mendapat keuntungan. Mengingat biaya perawatan tanaman Ini membutuhkan modal yang cukup besar.
“Dengan harga segitu kalau petani sudah mendapat keuntungan dan bisa menutup biaya penanaman maupun perawatan. Karena saya membayar pekerja untuk panen,” tuturnya.
Disinggung mengenai kenaikan BBM, Rasimin mengaku tidak terlalu mengalami dampaknya.
“Karena setelah panen biasanya para pedagang langsung yang ngambil ke tempat saya. Jadi bukan saya yang antar ke pasar, makanya ga terlalu terdampak kenaikan BBM ini,” ucapnya. (juwita/BBAM)