18.5 C
New York
Sabtu, September 28, 2024

Buy now

spot_img

Hati-hati 10 Penyakit Ini Paling Mematikan di Dunia

Ketika berbicara mengenai penyakit yang paling mematikan di dunia, sebagian orang kemungkinan berfikir tentang penyakit yang akan memberikan dampak seketika, atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun pemikiran tersebut rupanya tidak sepenuhnya benar.

Mengutip dari Healthline, Sabtu (12/8/2023), diperkirakan 55,4 juta orang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2019, dan 74% dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit tidak menular, atau kondisi penyakit kronis yang berkembang secara perlahan.

Lantas apa saja 10 penyakit yang paling mematikan di dunia? Simak poin penjelasan berikut ini ya:

  1. Penyakit jantung koroner atau CAD

Penyakit mematikan yang pertama adalah penyakit jantung koroner disebut juga penyakit jantung iskemik. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. CAD yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.

Setidaknya terdapat sejumlah risiko pemicu penyakit jantung ini. Diantaranya adalah, tekanan darah tinggi, Kolesterol tinggi, Merokok, riwayat keluarga, diabetes mengalami kelebihan berat badan

Namun terdapat cara-cara dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Antara lain, Olahraga teratur, Menjaga berat badan ideal, Makan-makanan seimbang rendah natrium, Banyak makan buah dan sayur, dan Minum air putih.

  1. Stroke

Stroke terjadi ketika arteri di otak Anda tersumbat atau bocor. Ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati dalam beberapa menit.

Dapat dikatakan penyakit mematikan karena selama stroke, Anda tiba-tiba merasa mati rasa dan kebingungan atau kesulitan berjalan dan melihat. Jika tidak diobati, stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang.

Faktanya, stroke adalah penyebab utama kecacatan jangka panjang. Orang yang menerima pengobatan dalam waktu 3 jam setelah mengalami stroke cenderung tidak memiliki kecacatan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan satu survei menemukan bahwa 93% orang tahu mati rasa tiba-tiba di satu sisi adalah gejala stroke. Namun, hanya 38% yang mengetahui semua gejala yang mendorong mereka untuk mencari perawatan darurat.

Sejumlah faktor risiko stroke di antaranya adalah tekanan darah tinggi, riwayat keluarga stroke, dan merokok.

  1. Infeksi saluran pernapasan bawah

Infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi pada saluran udara dan paru-paru. Setidaknya penyebab terjadinya penyakit ini diantaranya yakni Influenza, atau flu, Radang paru-paru, Bronkitis, Tuberkulosis (TBC).

Adapun penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri namun juga bisa karena virus. Pada infeksi ini, batuk adalah gejala utama. Namun mungkin akan diikuti dengan gejala sesak napas, mengi dan perasaan sesak di dada.

  1. Penyakit paru obstruktif kronik

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru progresif yang berdampak jangka panjang hingga membuat seseorang sulit bernapas. Bronkitis dan emfisema merupakan jenis PPOK.

Sejumlah faktor risiko penyebab penyakit PPOK yakni Merokok atau perokok pasif, Iritasi paru-paru seperti asap kimia, Riwayat keluarga dengan gen AATD dikaitkan dengan COPD, Riwayat infeksi saluran pernapasan saat kecil.

  1. Kanker trakea, bronkus, dan paru-paru

Penyakit ini kemungkinan besar menyasar mereka yang memiliki riwayat merokok. Faktor lainnya adalah lingkungan dan polusi rumah tangga.

Baca juga  Makanan-Makanan Ini Mampu Turunkan Kolesterol Lho

Sebuah studi pada 2015 melaporkan bahwa ada sekitar 18 juta kasus baru kanker paru setiap tahunnya. Di negara berkembang peneliti memproyeksikan peningkatan kasus ke angka 81 hingga 100 persen pada kanker pernapasan akibat polusi dan merokok.

Banyak negara Asia, terutama India, masih menggunakan batu bara untuk memasak. Emisi bahan bakar padat menyumbang 17% kematian akibat kanker paru-paru pada pria dan 22% pada wanita.

  1. Diabetes Melitus

Diabetes adalah kelompok penyakit yang mempengaruhi produksi dan penggunaan insulin. Pada diabetes tipe 1 pankreas tidak bisa memproduksi insulin dengan penyebab yang tidak diketahui.

Pada diabetes tipe 2 pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau insulin tak bisa dipakai secara efektif. Pada diabetes tipe 2 ini bisa disebabkan pola makan yang buruk, kurang olahraga dan kelebihan berat badan.

  1. Alzheimer

Penyakit Alzheimer atau demensia merupakan penyakit progresif yang merusak memori dan mengganggu fungsi mental normal termasuk pemikiran, penalaran dan perilaku khas. Penyakit Alzheimer adalah demensia yang paling umum dan menyumbang sekitar 60% hingga 70%.

Penyakit ini dimulai dengan menyebabkan masalah memori ringan, kesulitan mengingat informasi, dan tergelincir dalam ingatan. Namun, seiring waktu, penyakit ini berkembang dan Anda mungkin tidak memiliki ingatan dalam jangka waktu yang lama.

  1. Dehidrasi akibat penyakit diare

Diare adalah saat Anda buang air besar tiga kali atau lebih dalam sehari. Jika diare Anda berlangsung lebih dari beberapa hari, tubuh Anda kehilangan terlalu banyak air dan garam. Ini menyebabkan dehidrasi, yang bisa berakibat fatal pada kasus yang parah.

Diare biasanya disebabkan oleh virus usus atau bakteri yang ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Ini tersebar luas di daerah dengan kondisi sanitasi yang buruk.

  1. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TBC adalah kondisi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Ini merupakan bakteri udara yang dapat diobati, meskipun beberapa strain resisten terhadap pengobatan konvensional.

TBC adalah salah satu penyebab utama kematian pada orang yang memiliki HIV. Selanjutnya, orang yang mengidap HIV 18 kali lebih mungkin mengembangkan TB aktif.

Sejumlah faktor risiko tuberkulosis diantaranya yakni, Diabetes, Infeksi HIV, Berat badan lebih rendah, Kedekatan dengan orang lain dengan TB, Penggunaan obat-obatan tertentu secara teratur seperti kortikosteroid atau obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.

  1. Sirosis

Sirosis adalah hasil dari jaringan parut kronis jangka panjang dan kerusakan hati. Kerusakan yang timbul mungkin akibat penyakit ginjal atau bisa pula karena kondisi hepatitis dan alkoholisme kronis.

Hati berfungsi menyaring zat berbahaya dari darah dan mengirimnya ke seluruh tubuh. Saat hati rusak, maka zat berbahaya akan menyebabkan jaringan parut terbentuk.

Sejumlah risiko penyakit ini diantaranya yakni: Penggunaan alkohol kronis, Akumulasi lemak di sekitar hati (penyakit hati berlemak non alkohol), Hepatitis virus kronis. (net)

Sumber: CNBCIndonesia.com

BERITA LAINNYA

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

BERITA TERBARU