NYANYIAN Karariang–demikian masyarakat Banjar biasa menyebut kumbang yang bersuara nyaring ini–seolah menjadi penyambut orang berkunjung ke Hutan Pinus Mentaos.
Hutan Pinus Mentaos demikian dikenal masyarakat menjadi salah satu destinasi wisata alam yang ada di tengah Kota Banjarbaru. Suasana alami, sejuk dan sangat tenang ini jelas menjadi daya tarik bagi meteka yang ingin bertenang.
Namun sayang, kawasan hutan kota milik Pemprov Kalsel kondisinya saat ini terkesan tak terawat. Ditambah kian berkurangnya pengunjung yang datang. Padahal untuk menikmati nyamannya suasana hutan yang sebagian fasilitasnya dibangun Pemko Banjarbaru ini tidak dipungut biaya alias gratis.
“Di hari biasa tidak banyak pengunjung yang datang. Tetapi di hari hari libur pengunjungnya banyak. Mayoritas kelompok-lelompok keluarga,” ujar Saiful Ansyari warga Kelurahan Mentaos.
Di Hutan Pinus ini sebut dia, difasilitasi sejumlah gazebo, mushala, wc, warung kuliner dan rental sejumlah lebutuhan pengunjung.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan Jumat 30 Juni 2023, suasana hutan milik negara ini tak sebegitu banyak pengunjung. Dari 12 gazebo yang ada tak terisi penuh. Begitu juga yang bersantai menggunakan hammock, hanya terlihat beberapa saja.
Sekadar informasi, Kelurahan Mentaos memiliki kawasan hutan pinus yang sangat menarik. Wisata alam tersebut bernama Hutan Pinus Mentaos. Wisata alam yang satu ini menyajikan pemandangan rimbunnya pohon pinus yang akan memberikan kesejukan bagi setiap pengunjungnya. Beberapa fasilitas yang bisa Anda dapatkan yakni spot foto, panggung kesenian, mushola, pusat kuliner, pusat cindera mata, bangku kayu, meja kayu, dan beberapa tempat berteduh.
Belakangan fasilitas kembali ditambah berupa spot wedding yang dibangun menggunakan dana CSR. Sama halnya dengan fasilitas lain, fasilitas baru ini juga tak berfungsi sebagaimana tujuan pembangunannya. (spy)
