Link, Banjarbaru – Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, resmi dibuka Senin (31/1/2022) oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kalsel, M Yusuf Effendi. Dalam pembukaan kembali tersebut ada beberapa persyaratan yang ditujukan untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 di Banjarbaru.
Sebelum masuk ke museum dicek suhu tubuh dan cuci tangan terlebih dahulu. Dan yang terpenting adalah melakukan vaksinasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel M Yusuf Effendi mengatakan, para pengunjung yang akan masuk ke dalam juga diharuskan melakukan scan QR code melalui aplikasi PeduliLindungi.
“Pembukaan museum ini sudah dapat asesmen dari Tim Satgas COVID-19 Kota Banjarbaru. Kami bolehkan pengunjung masuk dengan menunjukkan QR code aplikasi PeduliLindungi, yang artinya mereka sudah melakukan vaksinasi,” tuturnya kepada Linkalimantan.com
Yusuf berujar, jumlah pengunjung museum juga dibatasi hanya sebanyak 50 persen dari kapasitas. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan.
“Kami juga membatasi jam pelayanan maksimal 4 jam. Yakni dari jam 9 pagi hingga jam 1 siang,” ucapnya.
Masih kata Yusuf, dengan dibuka kembali museum ini juga menindaklanjuti kebijakan porgram Merdeka Belajar dari Kemendikbud. Bahwa dalam proses belajar tidak serta merta harus di ruang kelas, tetapi juga dapat dilakukan di ruang terbuka seperti museum.
“Mudah mudahan ini (museum) dapat menjadi media bagi peserta didik untuk menambah dan memperluas wawasan terkait sejarah dan kebudayaan Kalsel,” harapnya.
Sementara itu Kasubbag TU Museum Lambung Mangkurat Taufik Akbar menambahkan, harga tiket masuk museum akan tetap sama seperti semula, atau tidak akan ada penambahan biaya masuk.
Sejak diresmikan ulang pada 10 Januari 1979, museum yang bernama awal Museum Borneo ini juga sudah dilakukan sejumlah renovasi meliputi halaman depan, pagar, tempat parkir, pos jaga, taman, dan juga penerangan.
Renovasi tersebut dilakukan agar meningkatkan daya tarik pengunjung baik dari siswa sekolah maupun kaum milenial.
“Kami semua disini berharap museum ini dapat lebih banyak pengunjung agar lebih maju, dan lebih menarik untuk dikunjungi masyarakat, baik anak-anak, millenial maupun turis,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang Wali Kelas MIS Nur Rahman, Rohmiah mengaku senang dengan dibuka kembali Museum. Harapannya anak didiknya leluasa mendapatkan pembelajaran mengenai sejarah Banjar.
“Alhamdulillah kami bersyukur dengan museum ini kembali dibuka lagi. Sehingga anak-anak murid kami dapat belajar lebih dalam lagi mengenai budaya Banjar dan sejarahnya,” tuturnya.
Rohmiah berharap, ada beberapa ruangan di museum tersebut yang masih ditutup agar dapat segera dibuka untuk umum. “Seperti ruang sasirangan, Iptek, dan lainnya yang masih tutup dapat dibuka kembali. Sehingga dapat menambah wawasan lagi bagi anak-anak,” ucapnya. (Ita/BBAM)