Link, Banjarbaru – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan tegaskan bahwa Jalan Lingkar Mataraman Sungai Ulin bukan untuk angkutan logistik.
Dibangun menggunakan dana puluhan miliar, keberadaan Jalan Lingkar Mataraman – Sungai Ulin dirasakan telah memberikan kontribusi penting di sektor perhubungan darat. Utamanya sebagai jalur ekonomi baru bagi daerah-daerah yang memiliki komoditi ekonomi.
Kadis PUPR Kalsel melalui Kepala Bidang Bina marga Dinas PUPR Provinsi Kalsel Azan Said mengingatkan pembangunan jalan lingkar tersebut tujuan utamanya sebagai jalur alternative.
“Jalan lingkar itu klasifikasinya Kelas C. Beban maksimalnya hanya 7 ton dan bukan untuk angkutan logistis yang kapasitas angkutnya melebihi 7 ton,” ungkapnya kepada Linkalimantan.com.
Lebih jauh Azan menjelaskan, ruas jalan lingkar itu peruntukannya bukan untuk angkutan logistik. Termasuk angkutan hasil tambang juga tidak diperbolehkan untuk lewat disitu.
“Memang jika saya dengar dari Dinas Perhubungan akan menjadikan jalan tersebut bisa dilalui truk pengangkut logistik. Artinya Jalan Lingkar Mataraman – Sungai Ulin itu akan dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional. Sementara begitu informasi yang saya dengar,” lanjutnya.
Usulan menjadikan jalur alternative tersebut sebagai jalan nasional sebut Azan, tidak bisa serta mereka. Apalagi dengan kondisi yang saat ini.
“Berubah status menjadi jalan nasional jelas sangat mungkin. Tetapi sebelum itu kami harus melakukan perbaikan kondisi jalan secara extra,” katanya
“Itu kami lakukan selalu lantaran jalan disitu akan rame kedepannya,” tandasnya. (oetaya/BBAM)
