spot_img

Jangan Pernah Menyerah, Meski pun Sangat Melelahkan

Bismillahirrahmanirrahim
Hidup ini adalah perjalanan, biarkan dan berjalan terus. Jangan menyerah meski pun sangat melelahkan, karena saat dimana kita hanya tinggal selangkah lagi menuju keberhasilan yang dituju, kita boleh berhenti dan beristirahat sejenak, tapi jangan menyerah. Ini berlaku untuk apapun perjalanan yang sedang melelahkan kita saat ini.

Safariyansyah
Budayawan Spiritual

Hidup ini adalah perjalanan, biarkan dan berjalan terus meski pun terasa sangat melelahkan. Begitulah semestinya seorang hamba mengarungi samudera kehiudpan sebagaimana yang telah digariskan. Karena apa pun itu semuanya pasti akan indah pada akhirnya.

Alenia diatas menjadi kalimat pembuka pada kajian di Ngaji Dialog di Beranda Lestari kediaman Sang Birokrat Spiritualis DR Mada Teruna.

Jangan menyerah, karena saat dimana kita hanya tinggal selangkah lagi menuju keberhasilan yang dituju, kita boleh berhenti dan beristirahat sejenak, tapi jangan menyerah. Ini berlaku untuk apapun perjalanan yang sedang melelahkan kita saat ini.

Hakikatnya kita menyadari bahwa hidup ini tidak mungkin tiba-tiba beruntung secara otomatis, dan beruban menjadi lebih baik tanpa kerja keras apapun.

Meskipun kita hanya bekerja sekian persen saja, tetap ada aksi didalamnya. Hidup Selalu ditentukan dari bagaimana sikap kita, sikap itu adalah pilihan, Pilihan itu adalah tindakan, seperti halnya dalam cita-cita membangun negeri.

Baca juga  Dunia Politik Itu Menyenangkan

Menyerah pun merupakan sikap. Namun tahukah, jika semesta sedang mempercayai kita untuk terus berjalan agar karenanya kita terinspirasi untuk merubah hidup. Semesta membiarkan kita berada di jalan sekarang ini karena DIA percaya kita cukup cerdas untuk belajar (ta’lim) dan terinspirasi olehnya.

Bijaksananya DIA selalu memberikan  kita tools (tombol kesadaran) untuk apapun tantangan hidup yang DIA berikan.

Dalam mengarunginya jelas tidak mudah dan melelahkan. Sudah begitu pasti akan dihadapkan dengan keruwetan hidup dalam hal apa saja. Dimana benturan hingga gesekan menjadi bagian yang terkandung didalamnya.

Namun sadarlah, keruwetan itu merupakan hadiah dari alam semesta. Sementara kita manusia bagian dari alam semesta yang notabene ada pemiliknya. Sederhanya kalau kita bisa berdialog dengan pemiliknya, kekira yang namanya keruwetan pasti bisa diurai. Tentus aja atas petunjukNYA.

Pertanyaannya bagaimana kita bisa berdialog denganNya? Mengerjakan shalat adalah solusi paling manjur. Karena bukankah di saat shalat itu kita bertemu dengan pemilikNya sebagaimana yang telah tersampaikan di dalam Kita Suci Alqur’an.

AFWAN
WASSALAM

BERITA LAINNYA

spot_img

BERITA TERBARU