spot_img

Jembatan Limamar, Dinas PUPR Tunggu Permohonan Warga

Link, Martapura – Keluhan warga keluhan Warga RT 2 RW 1, Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, terkait kondisi dua jembatan yang sudah memprihatinkan, ditanggapi serius Dinas PUPR Banjar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan, (PUPRP) Anna Rosida Santi mengatakan, kondisi Jembatan Limamar yang dikeluhkan warga tersebut belum dilaporkan warga kepada pihaknya.

“Masalah tersebut sudah kami cek. Tetapi sampai saat ini kami belum menerima permohonan,” ungkapnya kepada Linkalimantan.com Senin 19 Desember 2022.

Akibat permasalahan yang ada itu beber Anna, pihaknya akan melakukan pengecekan langsung ke lapangan.

“Besok tim kami turun lokasi, nanti kami juga akan melakukan koordinasi dengan pembakal,” bebernya.

Pada pemberitaan sebelumnya jembatan desa limamar memprihatinkan dikeluhkan Warga RT 2 RW 1, Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, keluhkan 2 jembatan penghubung perkebunan yang ada di daerahnya.

Keluhan itu disampaikan mereka lantaran para pengguna jalan ketika melintasi jembatan itu bergoyang ujar Iberahimsyah, salah seorang warga setempat, kepada linkalimantan.com saat ditemui dilokasi Sabtu 17 Desember 2022.

“Untuk melintasi jembatan itu menggunakan kendaraan harus hati-hati. Karena goyangan sudah sangat terasa,” ujar Iberahimsyah, salah seorang warga setempat, kepada linkalimantan.com saat ditemui dilokasi Sabtu 17 Desember 2022.

Baca juga  Karhutla Menjadi Persediaan Air di Lokasi Menipis

Bahkan berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi kedua jembatan tersebut sudah lama tidak diperbaiki, terlebih jalan yang sempit dan kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke sana.

“Ini sangat membahayakan warga. Karena kondisi jembatan yang mengalami kerusakan terutama bagian tihangnya, sehingga jembatan itu jika dilalui goyang, ” ungkapnya.

Iberahimsyah menerangkan, jembatan yang dikeluhkan itu memang sempat mengalami kerusakan pada saat banjir tahun 2006 yang lalu.

“Tapi alhamdulillah saat itu masyarakat sudah memperbaikinya, itupun dengan dana sendiri. Nah sejak itu jembatan tidak lagi ada perbaikan,” ungkapnya.

Akibat dari permasalahan yang ada itu beber Iberahimsyah, dirinya yang mewakili masyarakat menginginkan agar pemerintah setempat dapat melakukan perbaikan secepatnya.

“Karena jalan yang ada itu jembatan utama untuk menuju lahan perkebunan kami. Apalagi banyak masyarakat yang berkebun di situ,” tandasnya. (oetaya/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img

BERITA TERBARU