Jumat, Maret 29, 2024

Jembatan Pingaran Ilir segera Diperbaiki

Link, Martapura – Jembatan Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul, yang ambruk pada Sabtu (15/1/2022), kini jadi perhatian serius Pemkab Banjar. Bahkan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, segera melakukan perbaikan jembatan tersebut.

Rencana ini diungkapkan Plt Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, HM Riza Dauly, saat meninjau ke lokasi jembatan yang menjadi akses penghubung RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir.

“Kami sudah melakukan penilaian terhadap kondisi jembatan yang menjadi akses penghubung RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir. Hasilnya, jembatan sudah tidak layak lagi untuk dilewati pejalan kaki. Jadi kami langsung memasang garis polisi dan rambu bahwa warga dilarang melintasi jembatan tersebut,” ungkap Riza yang didampingi Kabid Bina Marga, Jennita Adistya Putridan Ahmad Solhan, Kepala BPBD Kabupaten Banjar, Sabtu (15/1/2022).

Berdasarkan asesmen pihaknya, lanjut pejabat yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Banjar ini, pihaknya akan segera melakukan pembongkaran konstruksi jembatan yang dikenal dengan sebutan ‘Jembatan Pulau’ tersebut.

“Besok akan kami lakukan pembongkaran, dan kemungkinan akses warga untuk menyeberang bertambah jauh, karena harus memutar ke Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran. Karena itu kami akan mengupayakan agar bangunan jembatan sepajang 70 Meter yang rusak cepat diganti dengan konstruksi bangunan jembatan yang lebih layak dan aman,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkab Banjar Validasi Angka Kemiskinan 2022

Dikatakan Riza Dauly, dengan bentang jembatan sekitar 70 meter tersebut, berdasarkan cost planning pihaknya, kemungkinan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp5 Miliar hingga Rp6 Miliar.

“Kami akan berupaya mencari sumber biaya lain. Entah menggunakan dana kedaruratan, APBD murni Kabupaten Banjar, ataupun dari Pemprov Kalsel, agar permasalahan ini dapat ditangani dengan cepat. Karena, bagaimana pun pemerintah harus bekerja cepat dan sesuai administrasinya. Hari ini kita sudah menyiapkan timnya, dan akan melakukan rekayasa lapangan, karena lokasi sulit diakses kendaraan roda empat.

Akibat ambruknya jembatan tersebut, warga RT07 dan RT07 Desa Pingaran Ilir yang berjumlah sekitar 140 Kepala Keluarga (KK) yang ingin menyeberang ke RT03 terpaksa harus mencari akses jalan lainnya. Yakni memutar ke Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran Ilir sejauh 3 kilometer. Atau menggunakan sampan kecil untuk menyeberang sungai.

Kendati instansi terkait telah memasang garis polisi dan rambu-rambu peringatan, namun masih ada saja warga di RT06 dan RT07 yang nekat menyeberang menggunakan jembatan tersebut, tak terkecuali anak yang ingin ke kekolah di RT03 Desa Pingaran Ilir. (zainuddin/linkalimantan.com)

TERPOPULER