spot_img

Jokowi Marah Pemerintah Masih Membeli Barang Impor

Link, Bali – Semua negara berada dalam kesulitan ekonomi. Babak belur karena perang ditambah pandemi covid dan kelanggkaan energi. Semua negara dalam dua minggu ini pusing semua.

Demikian kalimat pembuka yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dalam pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).

Kalimat pembuka itu menjadi awal kemarahan Jokowi saat mengatakan gara-gara instansi pemerintah banyak membeli barang-barang impor. Seharusnya anggaran digunakan untuk membeli barang dalam negeri.

“Sedih saya belinya barang-barang impor semuanya. Padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp 526 triliun, daerah, Pak Gub, Pak Bupati, Pak Wali, Rp 535 triliun. Lebih gede daerah,” ucap Jokowi

Dia juga menyinggung soal anggaran yang dimiliki BUMN. Dia mengatakan besarnya anggaran yang ada untuk pengadaan bisa menggerakkan ekonomi nasional jika dibelanjakan untuk produk dalam negeri.

“BUMN jangan lupa, saya detailkan lagi. Rp 420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali. Nggak pernah kita lihat dan kita ini kalau digunakan, kita nggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40 persen saja, itu bisa men-trigger growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen, 1,5 sampai 1,7 BUMN-nya 0,4. Nah ini kan 2 persen lebih. Nggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor,” ucapnya.

Baca juga  Inflasi, Presiden Instruksikan Strategi Jangka Pendek dan Panjang

Jokowi mengatakan harusnya instansi pemerintah hingga BUMN konsisten membeli barang-barang yang diproduksi dalam negeri. Dia pun heran mengapa hal tersebut tidak dilakukan.

“Kita diam saja tapi kita konsisten membeli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UKM-UKM kita, kok nggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau nggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita terus-teruskan? Ndak, ndak bisa,” ujarnya.

Jokowi mengatakan membeli barang impor berarti memberi pekerjaan kepada negara lain. Padahal, katanya, duit yang digunakan adalah duit rakyat. Jokowi pun kembali membawa-bawa kata bodoh.

“Pekerjaan ada di sana, bukan di sini. Coba kita belokkan semuanya ke sini. Barang yang kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Tadi sudah dihitung bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi, bodoh banget kita ini,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan peserta kegiatan.

“Jangan tepuk tangan karena kita belum melakukan. Kalau kita melakukan dan itu Rp 400 triliun lebih nanti betul-betul semuanya mengerjakan, silakan semuanya tepuk tangan. Kita hanya minta 40 persen dulu, udah, targetnya nggak banyak-banyak sampai nanti Mei,” ucap Jokowi.(spy/net)

BERITA LAINNYA

spot_img

BERITA TERBARU