Link, Banjarbaru – Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru mengaku tidak tahu kondisi kuliner Kampung Pelangi sepi. Alasannya karena mereka hanya sebatas sebagai Pembina Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kampung Pelangi.
Sepinya Wisata Kuliner di Kampung Pelangi, Disporabudpar Kota Banjarbaru mengaku tidak mengetahui kapan Wisata Kuliner tersebut sudah mulai sepi pengunjung.
Yani Makkie Kepala Disporabudpar, melalui Suhasmin Alfisyah, Kepala Bidang Pariwisata mengatakan jika sepinya saat libur lebaran, karena masyarakat memilih berlibur ke tempat-tempat yang viral.
“Alasan mulai sepi nya sejak kapan? Kalo sejak Ramadhan, jelas… karena ada pasar Ramadhan di Lapangan Murjani,” katanya saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (3/5/2023).
Dalam hal ini Ia menjelaskan, bahwa pihaknya hanya melakukan pembinaan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kampung Pelangi, untuk melakukan inovasi yang menarik untuk pengunjung. Misalnya, dilakukan renovasi, menambah dekorasi dan perlunya dukungan kerjasama yang solid dari warga kampung pelangi untuk berinovasi dan berkreasi.
“Untuk kemudian dari dinas dapat membantu untuk promosi wisata, dan dapat diviralkan kembali,” tambahnya
Ia pun menyebutkan, beberapa Kelompok Masyarakat (pokmas) ada yang sudah mendapat bantuan program RT mandiri dan pelatihan pemasaran digital. Kalau ternyata tidak berjalan semestinya, Ia mengatakan mungkin bisa dilakukan evaluasi dari dinas terkait dan dikaji ulang.
“Tentunya evaluasi ini dilakukan, bukan hanya dari disporabudpar tapi juga SKPD lain yang mendukung,” ungkapnya.
Tak selesai sampai disini, Ia menegaskan bukan berarti dari Pemko tidak ada pembinaan selalma ini. Ia yakin pasti sudah dilakukan secara maksimal hanya saja, belum optimal dan kurangnya kesadaran warga kampung pelangi untuk berinovasi dan berkreasi.
“Mungkin bisa di Kroscek juga ke pihak RT, RW, pokdarwis, Kelurahan dan Kecamatan. Kalo disporabudpar skalanya Kota mba,” tegasnya.
Pihaknya pun, sudah membantu promosikan semua tempat-tempat wisata baik berupa pamflet, video, di hotel-hotel juga. Akan tetapi jika tidak ada inovasi dan kreatifitas dari pengelola, maka tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini.
“Intinya terkait banyak pihak dan tidak bisa juga warga melimpahkan kesalahan kepada pemerintah, harus ada kolaborasi yang baik dari semua pihak stakeholder,” ungkapnya.
Ia berharap, kuliner di kampung pelangi juga bisa melakukan terobosan-terobosan yang menarik, dan akan dibantu pembinaan dari SKPD terkait lainnya seperti Dinas Koperasi UMKM dan Dinas Perdagangan. (wahyu/BBAM)